Menjadi Guru Gaul dan Berkharisma - Guru Geografi
News Update
Loading...

Senin, Februari 27

Menjadi Guru Gaul dan Berkharisma

Menjadi guru memang pilihan beberapa orang saat ini. Namun anda harus tahu bahwa tidak semua guru itu bisa sukses dalam menggeluti profesinya. Mengapa demikian?. 

Karena saat ini guru dituntut untuk memiliki beberapa kemampuan khusus yang tidak bisa dimiliki orang lain. Jadi pada kesempata ini saya hanya berbagai sedikit pengalaman tentang bagaimana menjadi guru gaul dan berkharisma.

Menjadi guru yang berkharisma memang gampang-gampang susah.  Ingat bahwa guru yang terbaik adalah ia yang selalu dirindukan kehadirannya oleh anak-anak di sekolah. Nah agar kita selalu dirindukan oleh anak-anak, maka kita butuh bekal ilmu yang mumpuni. 

Jangan sampai kita sebagai guru bukannya dihormati malah dibully siswa dan direndahkan martabatnya oleh anak-anak. Ini adalah hasil pengalaman saya sebagai guru selama 6 tahun lebih.

1. Gaya Berpakaian
Pernah dengar "don't judge book by the cover"?, Itu tidak berlaku bagi saya dan akan diganti dengan "cover reflect inner".  Siswa sangat senang jika melihat penampilan guru nya itu rapi, bersih dan tidak urakan. Pentingkah gaya berpakaian itu?. Sangat penting, karena ini akan menampilkan image anda itu sendiri. Belajarlah memadukan warna baju dengan celana, dasi, kaus kaki hingga sepatu. Semua ada ilmunya.

Sekarang bukan zamannya guru itu cuek akan penampilan. Tidak perlu harus beli yang mahal yang penting bersih, enak dilihat dan rapi. Janganlah misalnya kita memakai baju merah lantas sepatunya putih, tentu tidak make sense bukan?. Terlihat kontras.

Saya dulu pernah mengikuti pelatihan tata busana di Jakarta, dan setelah saya praktikkan memang orang lain menjadi respect terhadap saya. Dulu saya tika mempedulikan penampilan sama sekali namun saat ini setelah punya ilmunya maka lain lagi ceritanya. Jadilah guru yang modis, jangan kalah sama artis.
Menjadi Guru Gaul dan Berkharisma
Piss,,, Guru Geografi
2. Gaya Komunikasi
Komunikasi memerankan peranan penting bagi seorang guru. Tidak semua guru punya kemampuan public speaking yang baik. Perlu latihan berulang-ulang dan membaca banyak literasi. Seorang guru yang baik adalah seorang presenter yang handal. 

Jadi anak akan terkagum-kagum jika melihat gaya komunikasi guru yang baik, lugas, simple dan tertata. Untuk mendapatkan kemampuan tersebut, saya pun sempat mengikuti pelatihan public speaking di Jakarta meski berbayar. 

Namanya ilmu, tidak ada yang gratis to?. Kan ujung-ujungnya buat kesuksesan anak didik kita juga. Saya pernah punya teman seorang guru yang mengeluh terus karena selalu disepelekan muridnya. Setelah saya amati memang gaya komunikasinya masih lemah dan perlu ditingkatkan.
 
3. Humoris
Anak jaman sekarang sangat senang jika gurunya humoris. Jadi pelawak dong?. Ya namanya anak-anak kan adakalanya jenuh saat di kelas, jadi jika kita punya kemampuan stand up comedy sedikit tentu ini menjadi nilai tambah. Tapi tetap gaya bercanda kita harus tepat dan tidak menyakiti seseorang. P

ernah satu ketika saya punya teman seorang guru yang sangat kaku, di kelas kaya robot dan siswa tidak pernah sekalipun tertawa, tegang. Memang mungkin gaya mengajar beliau seperti itu, namun di abad sekarang ini kemampuan humor menjadi nilai plus bagi seorang guru.
 
4. Inovatif
Pada dasarnya guru sama dengan siswa yaitu seorang pemelajar. Bagaimana anak mau belajar jika gurunya apatis tidak mau mengembangkan diri. Luangkanlah waktu senggang untuk berinovasi membuat pembelajaran di kelas. Anda bisa berdiskusi antar guru secara kolaboratif misalnya.

Saya sendiri bukan seorang guru yang "pergi, ngajar, ngoreksi, pulang". Jika demikian maka ilmu yang saya punya hanya itu-itu saja tidak berkembang. Jadi saya luangkan waktu untuk membaca, menulis lewat blogging untuk mengasah skill lain. 

Lewat blogging ini pula saya bisa meraih berbagai penghargaan mulai level propinsi hingga nasional. Sekarang saya sedang mencoba menerbitkan naskah buku pelajaran Geografi. Jadi carilah ilmu lain yang nantinya bisa menjadi inspirasi bagi siswa di kelas. Mereka akan senang melihat guru nya yang berprestasi.
 
5. Gaul
Jika dulu ada istilah ustad gaul maka sekarang guru juga harus gaul. Bagaimana menjadi guru gaul itu?. Ya bangunlah relasi antar guru sebanyak mungkin salah satunya lewat menulis atau blogging. Saya sendiri sudah banyak teman-teman guru geografi se Indonesia yang memfollow blog saya. 

Dengan demikian akan terjalin hubungan silaturrahim antar guru. Selain itu kita bisa berdiskusi satu sama lain. Menulis bagi seorang guru akan meningkatkan kompetensinya. 

Itulah sedikit pengalaman bagaimana menjadi guru yang gaul dna berkharisma. Jika seorang guru sudah punya kharisma maka saya jamin tidak ada anak-anak yang menolak kehadiran anda di sekolah. 

Share with your friends

Yuk, berkomentar di blog ini!.
Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done
close