Erosi Gelombang Laut, Angin dan Es - Guru Geografi
News Update
Loading...

Kamis, Januari 18

Erosi Gelombang Laut, Angin dan Es

Pada artikel sebelumnya saya sudah memberikan penjelasan tentang erosi air dan rayapan tanah. Kali ini saya akan lanjut membahas tentang erosi gelombang laut, angin dan es. 

Pengikisan atau erosi oleh gelombang laut terjadi di tempat-tempat tertentu. Hempasan gelombang dapat melepaskan gumpalan-gumpalan batuan. 

Gumpalan-gumpalan itu berbenturan satu sama lain akibatnya terpecah menjadi kepingan kecil. 

Baca juga:
Faktor perbedaan cuaca iklim suatu wilayah
Cara jawab soal titik henti di UN

Erosi pantai akan membuat pantai semakin mundur mendekati pemukiman penduduk. Kota Semarang merupakan salah satu kota yang sebagian wilayahnya ada yang sudah tenggelam oeh air laut. 

Untuk mengurangi laju pemunduran pantai maka manusia telah berusaha melakukan berbagai cara diantaranya dengan membangun dam atau tembok penahan gelombang seperti di Belanda. 
Erosi Gelombang Laut, Angin dan Es
Gumuk pasir hasil erosi angin
Erosi oleh gelombang laut ini akan sangat berbahaya jika dibiarkan terutama di kota-kota yang berada di dekat pantai seperti Jakarta. Perubahan iklim yang kini tengah berjalan akan terus menaikan muka air laut dan membuat laju abrasi semakin meningkat, dan ini merupakan ancaman bagi kehidupan di sepanjang pesisir pantai. Baca juga: Kunci jawaban OSK Geografi

Erosi angin merupakan pengikisan yang disebabkan oleh tenaga angin. Angin membawa partikel debu, kerikil yang jika terbang akan mengikis benda-benda yang dilaluinya. Di Indonesia, erosi angin tidka terlalu besar seperti di gurun. 

Wilayah yang terkenal karena erosi angin di Indonesia adalah gumuk pasir Parangkusumo di Yogyakarta. Gumuk pasir ini merupakan fenomena unik dan satu-satunya di Indonesia dan Asia. Erosi angin di gurun banyak menghasilkan berbagai fenomena seperti barchan dan batu jamur.
Erosi Gelombang Laut, Angin dan Es
Dataran moraine hasil erosi gletser
Erosi es atau gletser adalah erosi yang disebabkan tenaga es atau salju yang menuruni lereng. Erosi es banyak terjadi di daerah pegunungan tinggi seperti di Alpen dan Himalaya. Di Indonesia, gletser hanya ada di puncak Jaya Wijaya. 

Erosi es memiliki kecepatan yang tinggi dan sangat berbahaya bagi manusia. Baca juga: Bedanya batuan beku dan sedimen

Berikut ini rincian beberapa fenomena akibat erosi laut, angin dan es:
Erosi laut: karang, gua karang, stack, arch
Erosi angin: batu jamur, barchan, gumuk pasir
Erosi es: morena
Gambar: disini, disini

Share with your friends

Yuk, berkomentar di blog ini!.

Maaf, komentar spam, link, ujaran kebencian tidak akan dipublish.

Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done
close