Pergerakan Nasional Yang Bersifat Etnik, Kedaerahan, Keagamaan di Indonesia - Guru Geografi
News Update
Loading...

Kamis, Februari 22

Pergerakan Nasional Yang Bersifat Etnik, Kedaerahan, Keagamaan di Indonesia

Pergerakan nasional di Indonesia berjasa dalam membentuk benih-benih kemerdekaan Indonesia. Peran pergerakan nasional sangat penting dalam berdirinya NKRI.

Pergerakan nasional dimulai dari beberapa daerah dalam skala kecil yang kemudian terus berkembang menjadi pergerakan nasional dengan tujuan sama yaitu memerdekakan Indonesia. 

Penjajahan yang lama membuat seluruh jiwa masyarakat Indonesia berkobar untuk berjuang meraih kemedekaan. Berikut ini perkembangan pergerakan nasional di Indonesia.

a. Pergerakan Nasional yang bersifat kedaerahan
1) Paguyuban Pasundan
Paguyuban Pasundan didirikan di Jakarta pada 1914. Organisasi ini bertujuan menjaga adat istiadat di tanah Pasundan dan memajukan pendidikan masyarakat Sunda dengan mendirikan sekolah-sekolah. 

Paguyuban Pasundan dipimpin oleh Otto Iskandardinata yang sangat aktif dalam mengkritik kebijaksanaan pemerintah kolonial.
2) Tri Koro Darmo
Organisasi ini didirikan di Jakarta pada 7 Maret 1915 oleh Satiman Wirjosanjoyo, Kadarman, dan Sunardi.  

Tri Koro Darmo berarti tiga tujuan mulia, yaitu sakti, budi, dan bakti. Kegiatan yang dilakukan mencakup bidang pendidikan, kesenian, dan kepanduan. Dalam perkembangannya, organisasi ini diubah menjadi Jong Java pada 1918.
3) Jong Sumatranen Bond
Jong Sumatranen Bond didirikan di Jakarta oleh para pelajar dari Sumatra yang menuntut ilmu di Jakarta. 

Organisasi ini didirikan pada 9 Desember 1917 dengan tujuan mempererat tali persaudaraan antara para pelajar Sumatra yang belajar di Jakarta, juga bertujuan untuk meningkatkan minat para pelajar Sumatra agar mempelajari budayanya sendiri. Tokoh tokoh yang bergabung dalam organisasi ini adalah Mohammad Hatta, Sutan Syahrir, dan Mohammad Yamin.
4) Serikat  Ambon
Didirikan oleh A.J.Patty pada 9 Mei 1918 dengan tujuan meningkatkan pendidikan untuk orang Ambon. Ia sangat aktif dalam mengkampanyekan organisasi sehingga ditangkap dan diasingkan ke Flores. Dengan tertangkapnya A.J.Patty, perjuangannya dilanjutkan oleh Mr.Latuharhary. Ia memiliki cita-cita perjuangan yang sama dengan A.J.Patty.
5) Jong Minahasa
Merupakan kelanjutan organisasi dari Rukun Minahasa. Organisasi ini dibentuk dengan tujuan memupuk rasa nasionalisme dan mempererat persaudaraan antar pelajar Sulawesi. Jong Minahasa didirikan oleh Sam Ratulangi dan Dr. Tumbelaka pada 24 April 1919.
6) Timorsch Verbond
Merupakan perkumpulan masyarakat Timor pada zaman hindia belanda. Perkumpulan ini didirikan pada September 1921 oleh J.W.Ammalo. Anggotanya berasal dari kalangan militer, parapegawai negeri, dan para pegawai raja raja pribumi. 

Perkumpulan ini didirikan dengan tujuan memajukan bidang ekonomi, bidang sosial, dan kebudayaan masyarakat Timor. Dalam perkembagannya, organisasi ini berubah menjadi organisasi poolitik yang menentang penjajahan.

b. Pergerakan Nasional yang bersifat keagamaan
1) Muhammadiyah
Muhammadiyah merupakan organisasi keagamaan yang bersifat nonpolitik. Didirikan oleh K.H. Ahmad Dahlan di Yogyakarta pada 18 November 1912. Tujuan dibentuknya adalah untuk menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam.
2) Persatuan Islam (Persis)
Merupakan organisasi islam modern yang bersifat nonpolitik. Persis didirikan di Bandung pada 12 September 1923. Tokoh pendiri organisasi ini ialah K.H.Zamzam. dalam pergerakannya, organisasi ini lebih berorieentasi pada perjuangan dan dakwah. Paham yang dianut oleh organisasi ini mengadopsi paham perkembangan islam yang telah disebarkan oleh Muhammad Abduh.
3) Nadhatul Ulama
Didirikan di Surabaya pada 1 Januari 1926. Tokoh pendiri NU ialah K.H.Hasyim Ashari. Organisasi ini bertujuan menegakkan ajaran islam dan menerapka hukum Islam dalam masyarakat.
Perkembangan Pergerakan Nasional Yang Bersifat Etnik, Kedaerahan, Keagamaan dan Terbentuknya Nasionalisme di Indonesia
Kaum-kaum intelektual Indonesia era pergerakan nasional
c. Perkembangan Pergerakan Kebangsaan Indonesia
1) Latar belakang munculnya pergerakan kebangsaan (Nasional)
Dimulai pada awal abad ke-20, sejak bangsa Indonesia menyadari pentingnya perjuangan bersama seluruh unsur bangsa.

Perjuangan pada abad ke-20 dilakukan melalui organisasi politik, pendidikan dan ekonomi. Perkembangan pergerakan nasional Indonesia dipengaruhi oleh 2 faktor, yaitu faktor dari dalam(intern) dan faktor dari luar(ekstern).
a) Faktor dari dalam (intern)
(1) Penderitaan rakyat yang berkepanjangan
(2) Lahirnya golongan terpelajar
(3) Mengenang kejayaan masa lampau yang gemilang (kerajaan Sriwijaya dan Majapahit)
b) Faktor dari luar
(1) Kemenangan Jepang atas Rusia tahun 1905
(2) Kebangkitan nasional negara-negara tetangga seperti India, Philipina, Cina, dan Turki
(3) Masuknya paham-paham baru seperti nasionalisme dan demokrasi
2) Muncul dan berkembangnya pergerakan kebangsaan
a) Budi Utomo
Merupakan organisasi pergerakan nasional yang pertama yang didirikan pada 20 Mei 1908. Budi Utomo didirikan oleh para mahasiswa STOVIA, seperti Soetomo, Gunawan, Cipto Mangunkusumo,  dan R.T. Ario Tirtokusumo. 

Budi Utomo termasuk kedalam organisasi yang moderat, banyak aggotanya  yang duduk dalam Volksraad. Organisasi ini banyak bergerak dibidang sosial, ekonomi,dan pendidikan.

3) Sarekat Islam
Merupakan organisasi masa pertama yang memiliki keanggotaan yang banyak di Indonesia. Sarekat Islam  merupakan kelanjutan dari Sarekat Dagang Islam (SDI) yang didirikan oleh Haji Samanhudi di Solo pada akhir 1950. 

SDI berubah menjadi Sarekat Islam pada 1912 setelah Oemar Said Tjokroaminoto masuk menjadi anggota sekaligus pengurus.
Tujuannya mencapai kemajuan rakyat melalui jalan persaudaraan, persatuan dan tolong menolong diantara para anggotanya.
4) Indische Partij
Organisasi ini didirikan oleh keturunan Indo (campuran Indonesia dan Belanda) serta kaum nasionalis pribumi. Pendirinya ialah E.F.E.Douwes Dekker pada tanggal 25 Desember 1912. Ia bekerja sama dengan dua orang nasionalis lainnya, yaitu Tjipto Mangunkusumo dan Soewardi Soerjaningrat (Ki Hajar Dewantara), ketiga tokoh ini dikenal dengan sebutan Tiga Serangkai. 

Tujuan dari Indische Partij yaitu membangunkan patriotisme semua ”Indiers” terhadap tanah air. Juga untuk mempersiapkan kehidupan rakyat yang merdeka. Paham kebangsaan partai ini juga diikuti oleh organisasi lain, seperti Perhimpunan Indonesia, dan Partai Nasional Indonesia.
5) Perhimpunan Indonesia
Pada tahun 1908 di Negeri Belanda berdirilah organisasi para mahasiswa Indonesia yang belajar di sana. Semula organisasi ini bernama Indische vereeniging. Pendirinya antara lain Sultan Kesayangan dan R.N. Noto Suroto. 

Tujuan yang ingin dicapai organisasi ini adalah untuk memajukan kepentingan bersama dari orang-orang yang berasal dari Indonesia di Negeri Belanda. 

Dan kemudian, untuk menunjukkan ke-Indonesiaannya, organisasi Indische vereeniging berubah namanya menjadi Perhimpunan Indonesia pada 3 Februari 1925.
6) Organisasi Pemuda dan Pelajar
Pada masa pergerakan nasional, para pemuda terpelajar mengambil peranan yang sangat penting. Mereka mendirikan perkumpulan atau organisasi kepemudaan, baik yang bersifat kedaerahan maupun nasional. 

Tujuannya untuk melindungi kepentingan mereka serta menumbuhkan semangat kebangsaan. Beberapa organisasi pemuda yang lahir pada awal abad ke 20 yaitu :
a) Perkumpulan pasundan
b) Tri koro dharmo (tiga tujuan mulia)
c) Jong java
d) Sarekat sumatera ( Jong Sumatranen Bond )
e) Jong Minahasa
f) Sarekat Ambon
g) Timorsch Verbond
h) Kaum Betawi
i) Jong Islamieten Bond
j) Organisasi Kepanduan
selain di bidang sosial dan politik, para pemuda nasionalis juga tergabung dalam organisasi kepanduan. Organisasi ini melatih para anggotanya menjadi pemuda yang sportif, disiplin, dan cinta tanah air.
7) Partai Komunis Indonesia
Partai ini Didirikan tahun 1924 untuk menampung kaum nasionalis yang ingin meperhatikan dan memperjuangkan kaum buruh dan rakyat jelata yang nasibnya sangat buruk pada masa penjajahan.
8) Partai Nasional Indonesia
Tujuan untuk menegakkan kemerdekaan juga dilakukan oleh Partai Nasional Indonesia yang didirikan pada 4 Juli 1927. Partai ini didirikan oleh golongan pelajar yang bergabung dalam Algemeene Studie Club Bandung yang dipimpin oleh Ir. Soekarno. Selain prinsip untuk mencapai Indonesia merdeka, partai ini juga bersifat nonkooperatif dan 
marhaenisme.
9) Partai Indonesia (Partindo)
Setelah PNI dibubarkan, semangat pergerakan nasional terus menggelora. Sebagian pengurus PNI segera mendirikan Partai Indonesia yang dipimpin Mr.Sartono.  Adapun sebagian anggota PNI  lainnya yang tidak bergabung dengan Partindo segera mendirikan PNI Baru. Selain dua partai tersebut, lahir juga PNI Pendidikan di Yogyakarta pada Agustus 1932.
10) Gabungan Politik Indonesia
GAPI didirikan pada Mei 1939 atas prakarsa Moh Husni Thamrin. Pendirian GAPI dilakukan setelah Petisi Sutardjo yang disampaikan pada 1936 ditolak oleh Ratu Belanda pada November 1938. GAPI merupakan organisasi gabungan dari Parindra, Gerindo, Persatuan Minahasa, Paguyuban Pasundan, PSII, dan PNI baru. 

Tuntutan utama GAPI adalah Indonesia Berparlemen yaitu 1 Parlemen yang dipilih oleh, dari, dan untuk rakyat Indonesia. 

Gencarnya tuntunan GAPI ini mendorong pemerintah kolonial Belanda pada 14 September 1940 membentuk komisi Visman yang bertugas menyelidiki sejauh mana kehendak rakyat dengan perubahan pemerintah.

Namun demikian, jawaban komisi ini adalah bahwa bangsa indonesia masih ingin tetap berada dalam ikatan dengan kerajaan Belanda.

Baca juga: Sejarah pemberontakan awal kemerdekaan

Share with your friends

Yuk, berkomentar di blog ini!.

Maaf, komentar spam, link, ujaran kebencian tidak akan dipublish.

Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done
close