Teori Kebangsaan Hans Kohn, Ernest Renan dan Ratzel - Guru Geografi
News Update
Loading...

Sabtu, Mei 26

Teori Kebangsaan Hans Kohn, Ernest Renan dan Ratzel

Paham kebangsaan memiliki perspektif berbeda dalam pandangan ahli tata negara. 

Dalam perkembangan suatu bangsa terdapat berbagai macam teori yang merupakan bahan perbandingan bagi para pendiri negara untuk mewujudkan suatu bangsa yang memiliki sifat dan karakter tersendiri. 

Diantara teori-teori itu adalah Teori Kebangsaan Hans Kohn dan Ernest Renan.

1. Teori Hans Kohn
Hans Kohn sebagai seorang ahli antropologi etnik mengemukakan teori tentang bangsa. Hans Kohn menganggap bangsa terbentuk karena persamaan bahasa, ras, agama, peradaban, wilayah, negara dan kewarganegaraan. 

Suatu bangsa tubuh dan berkembang dari anasir-anasir serta akar-akar yang terbentuk melalui suatu proses sejarah.

Nampaknya teori kebangsaan yang mendasarkan ras, bahasa dan unsur lain yang sifatnya primordial dewasa ini tidak mendapat tempat di kalangan bangsa-bangsa di dunia. 

Serbia berupaya untuk membangun bangsa berdasarkan kesamaan ras, bahasa dan agama anmun nampaknya mengalami tantangan dunia internasional. 

Demikian pula yang terjadi di Isarel yang menginginkan Zionis Raya berdasarkan ras Yahudi dan hingga kini menimbulkan konflik tak bertuan di TImur Tengah. 
Teori Kebangsaan Hans Kohn, Ernest Renan dan Ratzel
Bangsa Indonesia adalah raja maritim
2. Teori Ernest Renan
Hakikat bangsa ditinjau secara ilmiah oleh ahli Perancis tahun 1982 Ernest Renan. Ia mengadakan suatu kajian ilmiah tentang bangsa berdasarkan psikolgi etnik. 

Setelah melakukan tinjauan historik tentang pertumbuhan masyarakat zaman purba, zaman pertengahan hingga abad ke 19 tentang bentuk-bentuk pergaulan hidup serta muncul dan hilangnya sebuah bangsa maka ia mendapatkan penegasa terkait prinsip-prinsip bangsa. 

Menurut Renan pkok-pokok pikiran tentang bangsa adalah sebagai berikut:
- Bangsa adalah suatu jiwa, suatu asas kerohanian
- Bangsa adalah suatu solidaritas yang besar
- Bangsa adalah suatu hasil sejarah. Oleh karena sejarah berkembang terus maka kemudian 
- Bangsa bukan sesuatu yang abadi
- Wilayah dan ras bukanlah penyebab timbulnya bangsa. Wilayah memberikan ruang dimana bangsa hidup, sementara manusia membentuk jiwanya. Dalam kaitan ini Renan kemudian menyimpulkan bangsa bangsa adalah suatu jiwa dan asas kerohanian.

Lebih lanjut Renan menegaskan bahwa faktor-faktor yang membentuk jiwa bangsa adalah sebagai berikut:
- Kejayaan da kemuliaan di masa lalu
- Suatu keinginan hidup bersama baik di masa kini dan masa depan
- Penderitaan bersama sehingga semuanya merupakan
- Le capital social atau model sosial bagi pembentukkan dan pembinaan paham kebangsaan. Namun yang terlebih penting adalah bukan apa yang berakar di masa silam melainkan apa yang harus dikembangkan di masa depan. Hal ini memerlukan suatu:
- Persetujuan bersama pada waktu masa kini yaitu suatu musyawarah untuk mencapai suatu kesepakatan bersama di saat sekarang yang mengandung hasrat
- Keinginan untuk hidup bersama dengan kesediaan untuk:
- Berani memberikan pengeorbanan. Oleh karena itu jika suatu bangsa ingin hidup terus maka pengorbanan ini harus terus ditumbuhkan. 
- Pemungutan suatu riap hari menjadi syarat mutlak bagi hidupnya suatu bangsa serta pembinaan bangsa

3. Teori Kebangsaan Ratzel
Toeri kebangsaan baru mengungkapkan relasi antara wilayah geografi dengan bangsa adalah Frederich Ratzel dalam bukunya "Political Geograpy". 

Teori ini menyatakan bahwa negara adalah suatu organisme yang hidup. Agar bangsa itu hidup subur dan kuat maka memerlukan ruangan untuk hidup. 

Negara - negara besar menurut Ratzel memiliki semangat ekspansi, militerisme serta optimisme. Toeri negara modern ini di Eropa mendapat sambutan hangat namun sisi negatifnya adalah menimbulkan semangat Chauvinisme.

Share with your friends

Yuk, berkomentar di blog ini!.
Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done
close