Periodisasi adalah pembabakan waktu yang merupakan salah satu bentuk penulisan sejarah dalam rangka memahami rangkaian peristiwa sejarah.
Catatan periodisasi bersifat subjektif dalam kerangka penulisannya. Subjektif artinya tergantung terhadap tulisan sejarawan.
Menurut Prof. Dr. Sartono Kartodirdjo periodisasi dibuat berdasarkan derajat integrasi yang pernah dicapai Indonesia pada masa lampau yang dipengaruhi oleh faktor ekonomi yang mampu memengaruhi perkembangan politik, kultur, budaya, dan perkembangan sosial di Indonesia sehingga kita dapat membuat periodisasi yang kita bedakan menjadi dua, yakni pengaruh Hindu dan pengaruh Islam.
Pembabakan pada masa itu dinamakan sebagai masa kerajaan. Hal tersebut disebabkan karena masyarakat pada saat itu masih bersifat istana sentris atau berpusat kepada raja. Berikut adalah contoh periodisasi sejarah Indonesia menurut beberapa tokoh.
1. Prof. Dr. Sartono Kartodirdjo
a. Prasejarah
b. Zaman Kuno
1.) Masa kerajaan-kerajaan tertua
2.) Masa Sriwijaya (dari abad VII – XIII atau XIV)
3.) Masa Majapahit (dari abad XIV – XV)
c. Zaman Baru
1.) Masa Aceh, Mataram, Makassar/Ternate/Tidore (sejak abad XVI)
2.) Masa perlawanan terhadap Imperialisme Barat (abad XIX)
3.) Masa pergerakan nasional (abad XX)
4). Masa Republik Indonesia (sejak tahun 1945)
2. Mohammad Yamin
a. Zaman Prasejarah sampai tahun 0
b. Zaman Protosejarah, tahun 0 sampai abad ke-4
c. Zaman Nasional, dari tahun abad ke-4 sampai abad ke-6
d. Zaman Internasional, yaitu abad ke-16 sampai kira-kira tahun 1900
e. Abad Proklamasi mulai kira-kira tahun 1900
3. H.J. de Graaf
Dalam buku yang berjudul Geschiedenis van Indonesia tahun 1949, H.J. de Graaf menuliskan periodisasi sejarah Indonesia sebagai berikut.
a. Orang Indonesia dan Asia Tenggara (sampai 1650) yang meliputi:
1.) zaman Hindu;
2.) zaman penyiaran Islam dan berdirinya kerajaan Islam.
b. Bangsa Barat di Indonesia (1511-1800)
c. Orang Indonesia pada zaman VOC (1600-1800)
d. Organisasi VOC di luar Indonesia
e. Orang Indonesia dalam lingkungan Hindia Belanda (sesudah 1800) diakhiri dengan pemerintahan Ratu Wilhelmina.
Tujuan periodisasi sejarah adalah sebagai berikut.
a. Memudahkan pembaca untuk mengerti peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa lampau yang dikelompokkan dan disederhanakan menjadi kesatuan sehingga memudahkan pengertian.
b. Melakukan penyederhanaan terhadap peristiwa-peristiwa masa lampau.
c. Menguraikan peristiwa-peristiwa sejarah secara kronologis sehingga akan memudahkan dalam upaya pemecahan suatu masalah.
Catatan periodisasi bersifat subjektif dalam kerangka penulisannya. Subjektif artinya tergantung terhadap tulisan sejarawan.
Menurut Prof. Dr. Sartono Kartodirdjo periodisasi dibuat berdasarkan derajat integrasi yang pernah dicapai Indonesia pada masa lampau yang dipengaruhi oleh faktor ekonomi yang mampu memengaruhi perkembangan politik, kultur, budaya, dan perkembangan sosial di Indonesia sehingga kita dapat membuat periodisasi yang kita bedakan menjadi dua, yakni pengaruh Hindu dan pengaruh Islam.
Pembabakan pada masa itu dinamakan sebagai masa kerajaan. Hal tersebut disebabkan karena masyarakat pada saat itu masih bersifat istana sentris atau berpusat kepada raja. Berikut adalah contoh periodisasi sejarah Indonesia menurut beberapa tokoh.
Candi Borobudur mahakarya sejarah bangsa Indonesia |
a. Prasejarah
b. Zaman Kuno
1.) Masa kerajaan-kerajaan tertua
2.) Masa Sriwijaya (dari abad VII – XIII atau XIV)
3.) Masa Majapahit (dari abad XIV – XV)
c. Zaman Baru
1.) Masa Aceh, Mataram, Makassar/Ternate/Tidore (sejak abad XVI)
2.) Masa perlawanan terhadap Imperialisme Barat (abad XIX)
3.) Masa pergerakan nasional (abad XX)
4). Masa Republik Indonesia (sejak tahun 1945)
2. Mohammad Yamin
a. Zaman Prasejarah sampai tahun 0
b. Zaman Protosejarah, tahun 0 sampai abad ke-4
c. Zaman Nasional, dari tahun abad ke-4 sampai abad ke-6
d. Zaman Internasional, yaitu abad ke-16 sampai kira-kira tahun 1900
e. Abad Proklamasi mulai kira-kira tahun 1900
3. H.J. de Graaf
Dalam buku yang berjudul Geschiedenis van Indonesia tahun 1949, H.J. de Graaf menuliskan periodisasi sejarah Indonesia sebagai berikut.
a. Orang Indonesia dan Asia Tenggara (sampai 1650) yang meliputi:
1.) zaman Hindu;
2.) zaman penyiaran Islam dan berdirinya kerajaan Islam.
b. Bangsa Barat di Indonesia (1511-1800)
c. Orang Indonesia pada zaman VOC (1600-1800)
d. Organisasi VOC di luar Indonesia
e. Orang Indonesia dalam lingkungan Hindia Belanda (sesudah 1800) diakhiri dengan pemerintahan Ratu Wilhelmina.
Tujuan periodisasi sejarah adalah sebagai berikut.
a. Memudahkan pembaca untuk mengerti peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa lampau yang dikelompokkan dan disederhanakan menjadi kesatuan sehingga memudahkan pengertian.
b. Melakukan penyederhanaan terhadap peristiwa-peristiwa masa lampau.
c. Menguraikan peristiwa-peristiwa sejarah secara kronologis sehingga akan memudahkan dalam upaya pemecahan suatu masalah.