Sirkulasi Atmosfer: Sel Hadley, Sel Ferrel dan Sel Kutub - Guru Geografi
News Update
Loading...

Jumat, November 25

Sirkulasi Atmosfer: Sel Hadley, Sel Ferrel dan Sel Kutub

Sejauhmana kamu memahami tentang kondisi atmosfer bumi?. Hujan, angin, badai, pelangi, global waming?. 
 
Apakah atmosfer hanya berkaitan dengan gejal tadi saja?. Untuk memahami atmosfer ini sebenarnya sangat rumit. 
 
Ada sejenis sirkulasi atmosfer yang sebenarnya kita sebagai orang awam jarang mengetahuinya. Baca juga: Pergerakan Angin Muson di Indonesia

Sirkulasi atmosfer adalah suatu fenomena yang terjadi di atmosfer bumi dan sering berhubungan dengan kondisi angin dan perubahan cuaca yang terjadi. 
 
Sirkulasi/pola gerakan angin di atmosfer merupakan suatu sistem yang sangat rumit dan sering sukar diprediksi. Jadi jika kamu berfikir bahwa pemanasan global hanya karena adanya aktifitas industri, itu salah besar. 

Jika kamu menyangka bahwa cuaca sekarang sulit diprediksi karena pengaruh pemanasan global, itu juga tidak sepenuhnya benar. 
 
Bumi merupakan benda yang berotasi, rotasi bumi mengakibatkan adanya efek corriolis (efek pembelokan/penyimpangan). 
 
Karena gaya corriolis tersebut, di atmosfer bumi ini terdapat 3 macam sel (sirkulasi udara) yang dinamakan Sel Hadley, Sel Ferrel dan Sel Kutub. 
Sirkulasi Atmosfer: Sel Hadley, Sel Ferrel dan Sel Kutub
Sirkulasi Atmosfer, pic: bbc.uk
Sel Hadley adalah pola gerakan udara yang bergerak naik di khatulistiwa dan turun di sekitar daerah subtropis. Dampak dari adanya sel ini adalah terbentuknya angin passat. 

Sel Ferrel adalah pola gerakan udara yang berasal dari daerah sekitar lintang 30
° menuju daerah kutub (lintang 60°).

Sel Kutub adalah pola gerakan udara dari kutub menuju daerah lintang 60°.

Di atas khatulistiwa, pertemuan dua sirkulasi hadley dari belahan utara dan selatan menghasilkan Daerah Konvergensi Antar Tropik (DKAT). 
 
Daerah itu adalah pusat tekanan rendah karena mendapatkan intensitas penyinaran lebih tinggi dibanding daerah subtropis sehingga pembentukan awan hujan (convection zone) terjadi disini. 

Pola sirkulasi atmosfer sangatlah rumit dan banyak faktor lain yang menentukan variasi gejala cuaca di berbagai daerah. 
 
Belahan bumi utara punya massa daratan yang lebih luas dibanding selatan dan itu berpengrauh juga terhadap adanya anomali cuaca di bumi. Sekian dulu ya, nanti dilanjut lagi. 

Baca juga: Rangkuman bab dinamika atmosfer

Share with your friends

Yuk, berkomentar di blog ini!.
Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done
close