Teori Lempeng Tektonik (Plate Tectonic) - Guru Geografi
News Update
Loading...

Kamis, Februari 9

Teori Lempeng Tektonik (Plate Tectonic)

Konsep tektonik lempeng ini merupakan pengembangan dari Continental drift theory yang dikemukkaan Alfred Wegener. Konsep tektonik lempeng menjelaskan bahwa kulit bumi tersusun atas beberapa lempeng yang bergerak satu sama lain di atas astenosfer dengan kecepatan rata-rata 10 cm/tahun atau 100 km/10 juta tahun.

Teori ini didukung oleh data hasil penelitan geologi, geologi kelautan, kemagnetan purba, pendugaan plaeontologi dan pemboran laut dalam. Lempeng kulit bumi terdiri dari lempeng benua dan lemepng samudera yang punya karakteristik berbeda. 

Bila dua lempeng saling mendekat maka umumnya lempeng samudera akan ditekuk oleh lempeng benua hingga jauh ke dalam lapisan astenosfer sepanjang jalur miring bergempa yang dikenal dengan jalur Benioff.

Gejala penyusupan lempeng samudera ke dalam lempeng benua disebut tumbukan tipe Cordilera atau zona penunjaman (Subduction zone). Kadang dijumpai lempeng samudera yang bergerak mendekati lempeng benua dan seolah-olah tersesar-sungupkan. 

Gejala tumbukan ini disebut tipe Titian atau zona pembumbungan (Obduction zone). Proses penunjaman aan menghasilkan jalur gunung api atau jalur magmatik sedangkan proses pembumbungan tidak menghasilkan gunung api.
Teori Lempeng Tektonik (Plate Tectonic)
Peta Lantai Samudera
Proses pemekaran yang disebabkan oleh pergerakan arus konveksi dapat terjadi di benua dan di samudera. Pemekaran ini disebut dengan rifting sedangkan spreading dikenal sebagai pemekaran lantai samudera dan keduanya menghasilkan punggungan tengah (ridge). 

Di samudera akan membentuk punggungan tengah samudera atau mid ocean ridge yang merupakan proses pembentukkan kerak samudera baru. Proses konveksi ini menyebabkan lempeng samudea pecah dan bergerak saling menjauh.

Selain itu ada kalanya lempeng tektonik bergerak saling berpapasan atau transform. Gerak semacam ini akan menghasilkan suatu garis patahan/sesar dengan morfologi perbukitan di sekitar batas pensesaran. 

Teori tektonik lempeng muncul setelah adanya berbagai survei samudera yang menyajikan cukup data untuk dijadikan bahan pembuat peta topografi regional yang meneliti tentang dasar samudera. 

Adanya gerakan lempeng tektonik ini menandakan bahwa bumi bersifat dinamis yang dibuktikan dengan adanya pergerakan, pergeseran dan perubahan lempeng yang menghasilkan bentukan di permukaan bumi berupa pegunungan, daerha lipatan, patahan dan kubah. 

Gambar: qzprod.files.wordpress.com

Share with your friends

Yuk, berkomentar di blog ini!.
Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done
close