Sintak Model Project Based Learning - Guru Geografi
News Update
Loading...

Sabtu, November 9

Sintak Model Project Based Learning

Salah satu kegiatan belajar yang bisa dilakukan sesuai kaidah saintifik adalah project based learning. 

Seperti apa model pembelajaran berbasis proyek tersebut dan apa kata kunci dalam pembelajaran tersebut sehingga bisa dibedakan dengan model lainnya?.

Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning=PjBL) adalah pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai sarananya. 

Peserta didik melakukan eksplorasi, interpretasi, sintesis, penilaian, dan informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar. 

PjBL menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam beraktifitas secara  nyata.  PjBL  dirancang untuk  digunakan   pada permasalahan kompleks yang diperlukan peserta didik dalam melakukan insvestigasi. 

PjBL merupakan investigasi mendalam tentang sebuah topik dunia nyata yang berharga bagi atensi dan usaha peserta didik, memberikan kesempatan untuk menggali konten (materi) dengan menggunakan berbagai cara yang bermakna bagi dirinya, dan melakukan eksperimen secara kolaboratif.
Alur kerja project based learning
Berikut ini langkah-langkah pembelajaran berbasis proyek yang bisa anda lakukan di sekolah:
1)    Menyiapkan pertanyaan atau penugasan proyek.
Pertanyaan harus dapat mendorong peserta didik untuk melakukan suatu aktivitas atau proyek yang berkaitan dengan KD dan ada dalam kehidupan nyata (real world). Jadi dalam satu pertemuan buatlah rencana proyek di kelas, khusus untuk menemukan permasalahan saja. Contoh dalam mapel geografi KD lingkungan hidup bisa mencari masalah seputar limbah di selokan perumahan, polusi suara, ruang terbuka hijau dan lainnya.

2)    Mendesain atau membuat perencanaan untuk proyek.

Perencanaan dilakukan secara kolaboratif sehingga akan merasa memiliki atas proyek tersebut. Perencanaan berisi tentang kegiatan mendukung yang akan dilakukan, alat dan bahan yang berguna untuk penyelesaian proyek.

3)    Menyusun jadwal pelaksanaan penyelesaian proyek.

Aktivitas pada tahap ini: (a) membuat timeline, (b) menentukan target akhir penyelesaian proyek (deadline); (c) merencanakan cara pemecahan yang baru; (d) membuat penjelasan alasan tentang pemilihan suatu cara baru tersebut.

4)    Memonitor kegiatan dan perkembangan proyek.
Guru bertanggungjawab untuk melakukan monitor terhadap aktivitas peserta didik selama menyelesaikan proyek, sehingga berperan sebagai mentor agar mempermudah proses monitoring, maka dibuat sebuah rubrik yang dapat merekam keseluruhan aktivitas yang penting.

Peserta didik melakukan pengecekan atas kerja mereka sendiri, sesuai dengan tahap perkembangan proyeknya, sehingga memungkinkan mereka untuk terus melakukan perbaikan dan akhirnya diperoleh suatu proyak yang sudah sesuai dengan kriteria penugasan.

5)    Menguji hasil.
Pengujian hasil dapat dilakukan melalui presentasi atau penyajian proyek. Pada kegaiatan ini, guru dapat mengukur ketercapaian kompetensi peserta didiknya, dan peserta didik dapat melihat dimana kekurangan dan kelebihan proyek yang mereka hasilkan berdasarkan masukan dari peserta didik, kelompok lain atau dari guru.

6)    Mengevaluasi kegiatan atau pengalaman.
Refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek yang sudah dilakukan. Refleksi dilakukan baik secara individu maupun kelompok pada akhir penyelesaian proyek. Peserta didik diminta untuk mengungkapkan perasaan dan pengalamannya selama menyelesaikan proyek. 

Guru dan peserta didik mengembangkan diskusi dalam rangka memperbaiki kinerja scelama proses pembelajaran, sehingga pada akhirnya ditemukan suatu temuan untuk menjawab permasalahan yang diajukan pada tahap pertama pembelajaran dan permasalahan lain yang serupa.

Share with your friends

Yuk, berkomentar di blog ini!.
Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done
close