Yok gas lagi pembahasan soal OSK Kebumian nomor selanjutnya. Masih semangat belajar kan?. Jangan sungkan untuk share postingan blog saya ke grup teman-teman kelas kalian ya!.
66. [m] Pilihlah jawaban paling benar. Pasang maksimum terjadi pada waktu …
A. setiap awal bulan
B. awal bulan dan pertengahan bulan
C. setiap akhir bulan
D. pekan kedua setiap bulan
E. pekan ketiga setiap bulan
Kunci
Untuk menjawab soal ini, kita harus memahami kapan pasang maksimum (pasang purnama/spring tide) terjadi. Spring tide itu saat gaya tarik gravitasi Bulan dan Matahari bekerja dalam satu garis lurus, yaitu saat: Bulan Baru (New Moon) → awal bulan dan Bulan Purnama (Full Moon) → pertengahan bulan
Pada dua fase ini, gaya tarik gabungan dari Bulan dan Matahari menyebabkan pasang laut mencapai ketinggian maksimum. Lihat gambar di bawah.
Evaluasi Jawaban:
A. setiap awal bulan
❌ Hanya sebagian benar — hanya mencakup saat Bulan Baru, tidak mencakup Bulan Purnama.
B. awal bulan dan pertengahan bulan
✅ BENAR – mencakup kedua waktu terjadinya pasang maksimum: Bulan Baru dan Bulan Purnama.
C. setiap akhir bulan
❌ Salah – saat Bulan Akhir justru terjadi pasang minimum (neap tide).
D & E. pekan kedua/ketiga setiap bulan
❌ Tidak tepat secara astronomis – pasang maksimum tidak selalu bertepatan dengan pekan tertentu, melainkan bergantung pada fase bulan.
67. [e] Pengukuran sifat kedalaman perairan laut sangat berhubungan dengan sifat massa air dan massa udara. Hukum fisika yang dipergunakan sebagai dasar pengukuran kedalaman adalah Hukum Snellius. Berdasarkan hal tersebut maka pernyataan yang paling benar adalah …
A. kedalaman perairan laut akan tampak akan lebih kecil dari kedalaman sesungguhnya
B. kedalaman perairan air akan tampak sama dengan kedalaman sesungguhnya
C. kedalaman perairan laut akan tampak lebih besar dari kedalaman sesungguhnya
D. kedalaman perairan laut tidak tergantung densitas air laut
E. kedalaman perairan laut akan tergantung pada densitas air laut
A. kedalaman perairan laut akan tampak akan lebih kecil dari kedalaman sesungguhnya
B. kedalaman perairan air akan tampak sama dengan kedalaman sesungguhnya
C. kedalaman perairan laut akan tampak lebih besar dari kedalaman sesungguhnya
D. kedalaman perairan laut tidak tergantung densitas air laut
E. kedalaman perairan laut akan tergantung pada densitas air laut
Kunci
Untuk menjawab soal ini, kita harus memahami apa itu Hukum Snellius dan bagaimana hukum ini digunakan dalam pengukuran kedalaman laut. Hukum ini berkaitan dengan pembiasan gelombang (terutama cahaya atau gelombang suara) saat berpindah dari satu medium ke medium lain yang berbeda kerapatannya (densitas).
Dalam konteks laut, pengukuran kedalaman menggunakan gelombang bunyi (sonar) yang dipantulkan dari dasar laut ke permukaan.
A. Kedalaman perairan laut akan tampak lebih kecil dari kedalaman sesungguhnya
❌ Ini terjadi jika pengukuran hanya pakai cahaya di air, tapi dengan sonar (yang umum dipakai), ini kurang tepat.
❌ Ini terjadi jika pengukuran hanya pakai cahaya di air, tapi dengan sonar (yang umum dipakai), ini kurang tepat.
B. Kedalaman perairan air akan tampak sama dengan kedalaman sesungguhnya
❌ Tidak benar, karena kecepatan gelombang dipengaruhi densitas — pembiasan pasti ada.
❌ Tidak benar, karena kecepatan gelombang dipengaruhi densitas — pembiasan pasti ada.
C. Kedalaman perairan laut akan tampak lebih besar dari kedalaman sesungguhnya
❌ Juga bisa tidak akurat tergantung kondisi medium.
❌ Juga bisa tidak akurat tergantung kondisi medium.
D. Kedalaman perairan laut tidak tergantung densitas air laut
❌ SALAH – Hukum Snellius justru bergantung pada perbedaan densitas antar medium.
❌ SALAH – Hukum Snellius justru bergantung pada perbedaan densitas antar medium.
E. Kedalaman perairan laut akan tergantung pada densitas air laut
✅ BENAR – karena kecepatan gelombang dan sudut pembiasan dipengaruhi oleh densitas medium, maka pengukuran kedalaman dengan prinsip Hukum Snellius sangat bergantung pada densitas air laut.
✅ BENAR – karena kecepatan gelombang dan sudut pembiasan dipengaruhi oleh densitas medium, maka pengukuran kedalaman dengan prinsip Hukum Snellius sangat bergantung pada densitas air laut.
Hubungan antara kedalaman laut dan densitas air laut erat kaitannya dengan cara kita mengukur kedalaman menggunakan gelombang (biasanya gelombang bunyi atau sonar), dan bagaimana densitas air laut memengaruhi kecepatan rambat gelombang tersebut.
Kecepatan gelombang bunyi dipengaruhi oleh densitas (massa jenis) dan suhu air laut. Faktor yang memengaruhi kecepatan gelombang bunyi dalam air laut:
- Suhu: makin hangat → makin cepat
- Densitas: makin tinggi → makin lambat
- Tekanan (kedalaman): makin dalam → makin cepat karena tekanan tinggi
- Suhu: makin hangat → makin cepat
- Densitas: makin tinggi → makin lambat
- Tekanan (kedalaman): makin dalam → makin cepat karena tekanan tinggi
Jadi, jika densitas berubah (karena variasi salinitas atau suhu), maka kecepatan bunyi juga berubah, dan ini akan mempengaruhi akurasi perhitungan kedalaman.
Jika kamu mengasumsikan air laut bersifat homogen, tapi ternyata densitasnya lebih tinggi → kecepatan bunyi lebih lambat → waktu tempuh lebih lama → kedalaman terhitung jadi lebih dalam dari yang sebenarnya.
68. [e] Gelombang laut dari laut dalam ke laut dangkal sampai ke pantai akan mengalami perubahan yang disebabkan …
A. adanya perbedaan temperatur laut
B. adanya perbedaan kedalaman perairan laut
C. adanya perbedaan kecerahan air laut
D. adanya perbedaan densitas air laut
E. adanya perbedaan salinitas air laut
A. adanya perbedaan temperatur laut
B. adanya perbedaan kedalaman perairan laut
C. adanya perbedaan kecerahan air laut
D. adanya perbedaan densitas air laut
E. adanya perbedaan salinitas air laut
Kunci:
Gelombang laut yang bergerak dari laut dalam ke laut dangkal akan mengalami perubahan karena kedalaman air semakin berkurang. Perubahan yang terjadi antara lain:
1. Panjang gelombang memendek
2. Tinggi gelombang meningkat
3. Kecepatan gelombang menurun
1. Panjang gelombang memendek
2. Tinggi gelombang meningkat
3. Kecepatan gelombang menurun
Bentuk gelombang menjadi lebih curam dan akhirnya pecah (breaking waves) saat mendekati pantai
Hal ini terjadi karena dasar laut mulai memengaruhi pergerakan gelombang — inilah fenomena yang disebut shoaling.
Jadi, kedalaman perairan adalah faktor utama yang menyebabkan perubahan karakteristik gelombang laut dari laut dalam ke laut dangkal. Ilustrasi shoaling di bawah:
69. [m] Pilihlah jawaban paling benar. Gelombang dari laut dalam ke pantai akan mengalami gejala
…
A. orbital gelombang
B. pecah gelombang
C. panjang gelombang
D. refleksi gelombang
E. pendangkalan gelombang
…
A. orbital gelombang
B. pecah gelombang
C. panjang gelombang
D. refleksi gelombang
E. pendangkalan gelombang
Kunci
Saat gelombang laut merambat dari laut dalam ke arah pantai (laut dangkal), gelombang mengalami perubahan akibat dasar laut. Gelombang akan:
- Melambat karena dasar laut menahan geraknya
- Menjadi lebih tinggi (menumpuk energi ke atas)
- Menjadi lebih curam
Akhirnya pecah (breaking waves)
Gejala ini disebut pecah gelombang, yaitu saat puncak gelombang jatuh ke depan karena kehilangan keseimbangan akibat gesekan dengan dasar laut.
Istilah lain dalam opsi jawaban:
1. Orbital gelombang: terjadi di laut dalam, partikel air bergerak melingkar.
2. Panjang gelombang: justru memendek saat menuju pantai.
3. Refleksi gelombang: terjadi saat gelombang memantul dari permukaan keras seperti tebing.
4. Pendangkalan gelombang: istilah ini tidak umum digunakan secara ilmiah, yang tepat adalah proses shoaling.
1. Orbital gelombang: terjadi di laut dalam, partikel air bergerak melingkar.
2. Panjang gelombang: justru memendek saat menuju pantai.
3. Refleksi gelombang: terjadi saat gelombang memantul dari permukaan keras seperti tebing.
4. Pendangkalan gelombang: istilah ini tidak umum digunakan secara ilmiah, yang tepat adalah proses shoaling.
70. [h] Pasang surut merupakan gerakan naik turunnya air laut yang disebabkan oleh gerakan massa air laut akibat …
A. adanya gerakan massa air laut di Bumi yang disebabkan oleh angin
B. adanya gaya gravitasi Matahari yang dominan dan lebih besar daripada Bulan
C. adanya gaya gravitasi Bulan yang dominan dan lebih besar daripada Matahari
D. adanya gerakan air laut di Bumi karena arus laut
E. adanya gerakan massa angin yang membangkitkan angin
A. adanya gerakan massa air laut di Bumi yang disebabkan oleh angin
B. adanya gaya gravitasi Matahari yang dominan dan lebih besar daripada Bulan
C. adanya gaya gravitasi Bulan yang dominan dan lebih besar daripada Matahari
D. adanya gerakan air laut di Bumi karena arus laut
E. adanya gerakan massa angin yang membangkitkan angin
Kunci
Pasang surut laut terjadi karena tarikan gravitasi antara Bulan dan Bumi, serta pengaruh tambahan dari Matahari. Meskipun gaya gravitasi Matahari lebih besar secara total, pengaruh pasang surut dari Bulan lebih dominan karena:
- Bulan lebih dekat ke Bumi dibandingkan Matahari.
- Gaya pasang surut bergantung pada perbedaan gravitasi di antara sisi dekat dan jauh dari Bumi terhadap benda langit, dan efek ini jauh lebih kuat dari Bulan.]
Karena itu, Bulan menjadi penyebab utama pasang surut, sementara Matahari hanya memperkuat atau memperlemah pasang saat fase bulan baru atau purnama (pasang purnama/spring tide dan pasang perbani/neap tide).
✅ Jawaban: C. adanya gaya gravitasi Bulan yang dominan dan lebih besar daripada Matahari.
Lanjut: Soal No 71-75 (on progress)
lanjutkann min, nomor selanjutnya...
BalasHapus