Soal UN Geografi Tersulit: Konsep, Jagat Raya, Peta dan Pewilayahan - Guru Geografi
News Update
Loading...

Minggu, Januari 22

Soal UN Geografi Tersulit: Konsep, Jagat Raya, Peta dan Pewilayahan

Kemarin saya ikut MGMP Geografi Kota Bekasi karena memang ada undangan dari pak ketua. Memang agak sedikit memberatkan karena dilakukan di hari Sabtu yang merupakan hari libur. Acara dimulai pada jam 8 pagi, tapi saya telat datang jam 11 siang karena harus nunggu ibu negara dulu beres pulang ngajar. 
MGMP kemarin membahas beberapa agenda diantaranya rencana kegiatan lapangan ke Karangsambung dan Dieng dan menganalisa soal sulit UN Geografi. Dari semua mapel UN memang geografi nilainya paling jelek diantara semuanya. Dari hasil analisa memang ada beberapa faktor penyebab. Baca juga: Soal pendekatan geografi dan jawabannya

Menurt hasil data kemdikbud, materi UN Geografi yang paling sulit dikuasai siswa adalah tentang konsep geografi, jagat raya, peta dan pewilayahan. Kita akan bahas satu persatu nanti. Namun ada satu konsep lain yang penting yaitu tentang potensi soal High Order Thinking atau HOT. Soal ini merupakan soal yang memerlukan beberapa tahapan berfikir sebelum mejawab. Dan soal tipe tersebut ada pada kompetensi dasar yang saya sebutkan di judul artikel ini. Baca juga: Cara menjawab soal konsep geografi
Soal UN Geografi Tersulit: Konsep, Jagat Raya, Peta dan Pewilayahan
Sebagai contoh misalnya tentang soal Titik Henti. Apakah itu termasuk soal HOT?. Ternyata itu bukan termasuk karena siswa hanya diminta untuk mengaplikasikan rumus saja bukan?. Itu adalah soal tipe aplikasi. Contoh soal HOTS adalah tentang konsep geografi, dimana anak harus membaca dulu sebuah teks, setelah membaca maka anak harus menemukan kata kunci yang masuk/tepat. Inilah yang sulit dan disebut Tahapan Berfikir Tinggi. Baca juga: Geografi kota Yerusalem

Memang anak harus membiasakan diri mengerjakan soal ini berkali-kali dan jangan sampai terjebak. Namun memang diluar itu semua, sebenarnya saya sedikit meragukan beberapa contoh soal geografi karena jawabannya bisa dilihat dari perspektif siswa masing-masing. Kalau siswa menjawab A karena alasan A maka yang buat soal tentu bisa saja menjawab B karena alasan B. Inilah kelemahan dari sistem soal pilihan ganda. Benar atau tidak ya tentunya pembuat kunci yang berkuasa. Padahal siswa harus diberikan kebebasan berfikir dan berpendapat. Makanya saya lebih menyukai soal uraian daripada PG. Dari soal uraian bisa dilihat kemampuan analisa, daya juang dan psikologinya karena semua kalimat yang ditulis anak bisa dianalisa. Baca juga: Soal UN Inderaja dan SIG
Gambar: dn2.theweek.co.uk

Share with your friends

Yuk, berkomentar di blog ini!.

Maaf, komentar spam, link, ujaran kebencian tidak akan dipublish.

Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done
close