Batuan Beku Ultrabasa, Basa, Intermediete dan Asam - Guru Geografi
News Update
Loading...

Kamis, Februari 1

Batuan Beku Ultrabasa, Basa, Intermediete dan Asam

Batuan beku terbentuk karenan proses pendinginan di dalam maupun di luar bumi. Batuan beku dapat diklasifikasikan menurut berbagai kriteria dan salah satunya adalah menurut kadar silikatnya. 

Ada empat macam batuan beku menurut kandungan silikatnya yaitu Batuan Beku Ultrabasa, Basa, Intermediete dan Asam.

Batuan ultrabasa (ultramafik)
Kadungan silika dan gas yang rendah membuat batuan beku ultrabasa sangat cair. punya kekentalan rendah dan tahan arus. Batun ultrabasa ini diberi nama tergantung apakah ia bertipe intrusif atau ekstrusif. 

Peridotite adalah adalah jenis batuan intrusif sementara komatit adalah batuan ultrabasa ekstrusif. Peridotite dan komatit secara komposisi sangat identik. Tekstur batuan tersebut bagaimanapu berbeda dan merefleksikan proses pembentukannya. 

Peridotite merupakan batuan yang mendominasi mantel atas bumi dan jarang tersingkap di permukaan bumi. Komatit juga jarang tersingkap dan batuan ini lebih tua 2 miliat tahun daripada peridotite.

Batuan basa (mafik)
Batuan basa mayoritas tersusun atas piroksen, plagioklas kaya kalsium dan sejumlah kecil olivin. Magma basa agak lebih kental dibandingkan ultrabasa namun masih bisa mengalir dengan cepat. 

Selain itu batuan basa punya kandungan udara lebih banyak daripada ultrabasa tapi tidak sebanyak magma asam atau felsik.

Gabro adalah salah satu batuan basa intrusif sementara basalt adalah batuan basa ekstrusif. Batuan basa dibentuk di berbagai batas lempeng mulai dari divergen, konvergen dan hot spot. 

Semua batuan basa dihasilkan di astenosfer bagian atas. Karena viskositasnya relatif rendah maka magma basa dapat mencapai radius cukup jauh. Gunung api bertipe basa contohnya adalah gunung api tipe perisai atau cinder cone dan seringkali membentuk lapisan lava bantal. Jadi magma basa identik dengan lava bantal.
Batuan Beku Ultrabasa, Basa, Intermediete dan Asam
Batuan Beku Ultrabasa, Basa, Intermediete dan Asam

Batuan intermediete
Batuan intermediete ini tersusun mayoritas atas hornblende dan feldspar plagioklas. Magma bertipe intermediete agak lebih kental dibanding magma mafik. Selain itu magma ini mengandung gas yang agak lebih banyak daripada magma mafik namun tidak sebanyak felsik. 

Diorit adalah contoh batuan beku intrusif sementara andesit adalah batuan beku intrusif. Batuan intermediet terbentuk mayoritas di batas konvergen atau subduksi seperti di Indonesia. Gunung api di Indonesia mayoritas terbentuk dari magma intermediete.

Batuan asam (felsik)
Batuan asam tersusun atas biotit, muskovit, plagioklas kaya natrium, feldspar, potassium feldspar dan kuarsa. Magma asam atau felsik jauh lebih kental dibanding magma intermediete. 

Selain itu magma felsik punya kandungan gas sangat tinggi. Granit adalah contoh batuan batuan intrusif, riolit adalah batuan felsik ekstrusif. Batuan asam banyak dibentuk di batas konvergen lempeng  samudera ke dalam samudera. 

Karena viskositasnya tinggi maka magma asam jarang sampai ke atas permukaan bumi. Namun karena kadar gas tinggi, maka erupsi magma ini sangat eksplosif menyebabkan muntahan tuffa dan breksi vulkanik. 

Viskositas magma asam  menghambat pertumbuhan kristal seperti obsidian yang merupakan pendingan lava asam.

Gambar: disini

Share with your friends

Yuk, berkomentar di blog ini!.
Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done
close