Gunung Api Bisa Erupsi Tiba-Tiba, Mengapa? - Guru Geografi
News Update
Loading...

Selasa, Februari 8

Gunung Api Bisa Erupsi Tiba-Tiba, Mengapa?

Abu vulkanik sisa erupsi Semeru

Banyak sekali yang bertanya-tanya "pak, gunung Semeru kok meletusnya tiba-tiba, gak pake ngasih ultimatum dulu apa?". Wah sudah kaya mau perang aja ya, pake ultimatum segala.

Di penghujung tahun 2021 ini Indonesia kembali berduka karena fenomena erupsi besar Semeru di Jawa Timur pekan lalu.

Erupsi Semeru akhir tahun ini sanga masif bertipe luncuran abu piroklastik yang meluluhlantahkan desa di kaki lereng. Hingga tulisan ini dibuat, sudah hampir 50 jiwa meninggal dunia dan ribuan warga masih mengungsi.

Lalu kembali ke pertanyaan, apakah gunung Semeru itu erupsi tanpa diketahui tanda-tandanya oleh masyarakat?. Atau dalam hal ini petugas lalai tidak memberikan peringatan dini?.

Sebenarnya dari bulan-bulan lalu, aktifitas Semeru ini sudah meningkat dan terpantau oleh pos pengamatan. Mungkin karena pola erupsi Semeru dalam beberapa dekade ini tidak masif maka dianggap biasa. Padahal kita tidak bisa sama sekali memprediksi sekuat apa erupsi gunung api di kemudian hari.

Alhasil masyarakat kaget ketika tiba-tiba dari puncak gunung menyembur awan panas kembang kol raksasa seperti ledakan nuklir yang kemudian tiba-tiba bergerak cepat menuruni lereng.

Sejatinya manusia itu bisa memprediksi letusan gunung api, dibandingkan gempa tektonik yang sangat sulit sekali. Tanda-tanda gunung api akan erupsi bisa dikenal dari ciri-ciri seperti keluarnya kepualan asap putih dari kawah, gempa tremor meningkat, mata air memanas/kering, hewan-hewan di kaki gunung api mulai turun ke bawah (insting).

Dengan melihat hal tersebut manusia bisa membuat peringatan dini sesegera mungkin. Saya sendiri tidak tahu ketika sebelum erupsi Semeru minggu lalu apakah ada tanda-tanda tersebut atau tidak. Beberapa warga mengungkapkan bahwa tidak ada sama sekali sirine peringatan di desa.

Ingat bahwa luncuran awan panas itu sangat cepat (bisa 300 km per jam) dan kita tidak bisa menghindar meski pakai mobil kecepatan tinggi. Hal paling aman adalah dengan menjauhi zona batas luncuran erupsi.

Gunung api memiliki ruangan di dalamnya yang disebut dapur magma atau magma chamber. Nah sialnya kita tidak bisa melihat seperti apa kondisi volume, kejadian persis, tekanan, rekaman gambar dari dapur magma tersebut.

Kita hanya bisa melihat kejadian yang terekam dari luar, jadi erupsi yang tiba-tiba bisa saja terjadi karena tekanan gas di dalam dapur magma sudah sangat tinggi sekali, hasil akumulasi dari aktivitas gunung api tersebut.

Jadi kita tidak boleh meremehkan aktivitas kegempaan sekecil apapun yang terjadi di gunung api. Lebih baik mengalah saja sebentar agar gunung api erupsi, setelah itu kita bisa memanen hasilnya. Ingat, masyarakat harus sadar untuk tidak tinggal di zona aliran erupsi. 

Pemerintah berkewajiban untuk mendidik warga agar paham dan patuh terhadap kondisi alam yang ada agar korban jiwa bisa diminimalisir bahkan dihindari saat erupsi terjadi.

Gambar: Business Insider

Share with your friends

Yuk, berkomentar di blog ini!.

Maaf, komentar spam, link, ujaran kebencian tidak akan dipublish.

Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done
close