Perbedaan 3 Batas Lempeng Konvergen: Subduksi, Obduksi, Kolisi - Guru Geografi
News Update
Loading...

Selasa, Maret 29

Perbedaan 3 Batas Lempeng Konvergen: Subduksi, Obduksi, Kolisi

Lempeng tektonik bergerak di atas lapisan astenosfer yang tersusun atas cairan panas pijar kental. Arus konveksi di bawah kerak bumi membuat lempengan kerak bumi bergerak relatif.

Bumi tersusun atas lempeng mayor dan lempeng minor saling bergesekan satu sama lain. Ada tiga batas lempeng yaitu konvergen, divergen dan transform.

Batas lempeng konvergen terjadi jka dua lempeng atau lebih saling bertabrakan. Batas konvergen ini memiliki tiga tipe yaitu subduksi, obduksi dan kolisi.

a. Subduksi
Batas lempeng subduksi terbentuk antara lempeng benua dengan lempeng samudera. Pada peristiwa tabrakan lempeng ini, lempeng samudera menunjam/terperosok mask ke bawah lempeng benua dengan sudut 45 derajat atua lebih.

Contoh hasil subduksi lempeng adalah Palung yang memanjang dari Sumatera, Jawa hingga Nusa Tenggara Timur akibat subduksi lempeng Indo Australia ke bawah lempeng Eurasia.

Proses subduksi lempeng

b. Obduksi
Batas lempeng obduksi terjadi jika kerak benua menunjam ke bawah kerak samudera. Ada beberapa pendapat tentang asal mula terjadinya obduksi. Pendapat paling memungkinkan adalah diawali dari penunjaman kerak samudera dengan kerak benua dibelakangnya. 

Penunjaman lempeng ini terjadi karena perubahan dari batas lempeng divergen menjadi konvergen. Kelanjutan penunjaman membawa kerak benua berbenturan dengan kerak samudera dan pada awalnya kerak samudera naik ke atas kerak benua sebelum akhirnya penunjaman di lokasi tersebut terhenti dan berpindah ke lokasi lain. Contoh obduksi terjadi di Papua Nugini dan Andaman.
Obduksi lempeng

c. Kolisi
Batas lempeng kolisi terjadi jika lempeng benua bertabrakan dengan lempeng benua lagi. Tidak ada penunjaman pada batas lempeng kolisi karena sama-sama kuat dan akan membentuk lipatan pegunungan seperti Himalaya. Himalaya terbentuk karena kolisi antara Lempeng India Purba dan Lempeng Eurasia.

Pembentukkan Himalaya

Share with your friends

Yuk, berkomentar di blog ini!.

Maaf, komentar spam, link, ujaran kebencian tidak akan dipublish.

Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done
close