Guru Geografi: Litosfer | Blog Guru Geografi Milenial
News Update
Loading...
Tampilkan postingan dengan label Litosfer. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Litosfer. Tampilkan semua postingan

Kamis, Januari 12

Apa Itu Pengertian dan Interaksi Litosfer?

Apa Itu Pengertian dan Interaksi Litosfer?

Litosfer adalah bagian bumi yang padat dan berada paling luar, meliputi bagian atas berupa mantel dan kerak bumi yang rapuh. Litosfer ini dibatasi oleh astenosfer di lapisan mantel bagian bawah.

Litosfer bersifat elastis karena tersusuan atas batuan namun tidak kental. Astenosfer bersifat kental dan dapat mengalir. Litosfer terbagi menjadi kerak benua dan kerak samudera.

Litosfer mengacu pada kulit yang kaku dan terluar di Bumi. Komposisinya adalah kerak dan bagian mantel atas. Kita dapat membedakan kerak dan bagian atas dan mantel atas dasar sifat kimia dan mineralogi.

Bagian paling atas dari litosfer yang secara kimia bereaksi terhadap atmosfer, hidrosfer, dan biosfer melalui proses pembentukan tanah dikenal sebagai pedosfer. Bagian atas litosfer adalah tempat hidup manusia dan mahluk hidup lain.


Fitur paling terkenal yang terkait dengan litosfer Bumi adalah aktivitas tektonik. Aktivitas tektonik menggambarkan interaksi lempengan besar litosfer yang disebut lempeng tektonik.

Litosfer dibagi menjadi lempeng tektonik termasuk Amerika Utara, Karibia, Amerika Selatan, Scotia, Antartika, Eurasia, Arab, Afrika, India, Filipina, Australia, Pasifik, Juan de Fuca, Cocos, dan Nazca.

Sebagian besar aktivitas tektonik terjadi di batas lempeng-lempeng ini, di mana mereka mungkin bertabrakan, terkoyak, atau meluncur satu sama lain. Pergerakan lempeng tektonik dimungkinkan oleh energi termal (panas) dari bagian mantel litosfer. Energi panas membuat batuan litosfer lebih elastis.

Aktivitas tektonik bertanggung jawab atas beberapa peristiwa geologis paling dramatis di Bumi: gempa bumi, gunung berapi, orogeni (pembentukan gunung), dan parit laut dalam semuanya dapat dibentuk oleh aktivitas tektonik di litosfer.

Aktivitas tektonik dapat membentuk litosfer itu sendiri dari hasil perenggangan (batas divegen) lempeng tengah samudera maupun di darat.

Litosfer yang dingin dan rapuh hanyalah salah satu dari lima “bola” besar (geosfer) yang membentuk lingkungan Bumi. Geosfer lainnya adalah biosfer (makhluk hidup di Bumi); kriosfer (daerah beku Bumi, termasuk es dan tanah beku); hidrosfer (air cair Bumi); dan atmosfer (udara yang mengelilingi planet kita). Bola-bola ini berinteraksi untuk memengaruhi beragam elemen seperti salinitas laut, keanekaragaman hayati, dan bentang alam.

Misalnya, pedosfer adalah bagian dari litosfer yang terbuat dari tanah dan kotoran. Pedosfer diciptakan oleh interaksi litosfer, atmosfer, kriosfer, hidrosfer, dan biosfer. Batuan litosfer yang sangat besar dan keras dapat dihancurkan menjadi bubuk oleh gerakan gletser (cyrosphere) yang kuat. Pelapukan dan erosi yang disebabkan oleh angin (atmosfer) atau hujan (hidrosfer) juga dapat merusak batuan di litosfer. Komponen organik biosfer, termasuk sisa tumbuhan dan hewan, bercampur dengan batuan yang tererosi ini untuk menciptakan tanah yang subur—pedosfer.

Litosfer juga berinteraksi dengan atmosfer, hidrosfer, dan kriosfer untuk memengaruhi perbedaan suhu di Bumi. Pegunungan tinggi, misalnya, seringkali memiliki suhu yang jauh lebih rendah daripada lembah atau bukit. Barisan pegunungan litosfer berinteraksi dengan tekanan udara atmosfer yang lebih rendah dan presipitasi hidrosfer yang bersalju untuk menciptakan zona iklim yang sejuk atau bahkan sedingin es. Zona iklim suatu wilayah, pada gilirannya, memengaruhi adaptasi yang diperlukan untuk organisme di biosfer kawasan itu.

Image by brgfx on Freepik

Rabu, Januari 11

Contoh Soal Menghitung Titik Episentrum Gempa

Contoh Soal Menghitung Titik Episentrum Gempa


Gelombang gempa akan tercatat dalam seismograf dalam bentuk grafik. Perbedaan selang waktu antara gelombang sekunder dan gelombang primer dapat dijadikan dasar untuk menentukan letak episentrum gempa dari pos pengamatan.

Rumus untuk menentukan jarak episentrum gempa dengan teknik ini dikenal dengan rumus Laska. Untuk menentukan lokasi episentrum gempa diperlukan minimal 3 hasil pencatatan dari pos pengamatan gempa.

∆ = {(S - P) - 1’} x 1.000 km

 Keterangan:
 ∆ = Jarak Episentrum
 S = Waktu terjadinya gelombang sekunder
 P = Waktu terjadinya gelombang primer
 1’ = 1 menit

Contoh menentukan episentrum gempa:
1. Pada peristiwa gempa di Yogyakarta tahun 2010, seismograf mencatat gelombang primer terjadi pukul 10.05 dan gelombang sekunder tercatat pukul 10.08. Berapakah jarak episentrum gempa dari stasiun pemantau?
2. Hitunglah episentrum gempa dari masing-masing stasiun pencatat gempa berikut: 
Stasiun A
• Gelombang P pertama tercatat pukul 2:28.25
• Gelombang S pertama tercatat pukul 2:30.40
Stasiun B
• Gelombang P pertama tercatat pukul 2:30.15
• Gelombang S pertama tercatat pukul 2:33.45

Jawab:
Soal 1.
Diketahui S = 10.08  P = 10.05
∆ = {(S - P) - 1’} x 1.000 km
{(10.08- 10.05) - 1’} x 1.000 km
{(3’ - 1’} x 1.000 km
 = 2.000 km dari Yogyakarta

Soal 2.
Episentrum A
{(2.30’40’’- 2.28’25”) - 1’} x 1.000 km
= (2’15” – 1) x 1.000 km
= (1’15” x 1.000) (karena 1’=60 detik) maka
= (1 x 1.000) + (15/60 x 1.000)
= 1.250 km dari stasiun A

Episentrum B
{(2.33’45’’- 2.30’15”) - 1’} x 1.000 km
= (3’30” – 1) x 1.000 km
= (2’30” x 1.000) (karena 1’=60 detik) maka
= (2 x 1.000) + (30/60 x 1.000)
= 2.500 km dari stasiun B

Jumat, Januari 1

Pengertian, Struktur dan Komposisi Litosfer (Kerak Bumi)

Pengertian, Struktur dan Komposisi Litosfer (Kerak Bumi)

Kerak bumi atau litosfer adalah lapisan bumi paling atas dan penting bagi kehidupan mahluk hidup terutama manusia.
 
Bumi merupakan planet yang dinamis dan terus mengalami perkembangan dari sejak mulai terbentuk hingga saat ini. 
 
Bumi terdiri dari beberapa lapisan yang setiap lapisan memiliki karakteristik masing-masing. Lapisan permukaan paling atas dinamakan litosfer (kerak bumi). 
 
Litosfer berasal dari kata lithos yang artinya batuan dan sphere yang artinya lapisan. Jadi litosfer adalah lapisan batuan yang membentuk permukaan bumi atau sering disebut juga dengan lapisan kulit/kerak bumi. 

Unsur penyusun litosfer adalah Oksigen (46,6%), Silikat (27,7%), Alumunium (8,1%), Besi 5%, Kalsium 3,6%, Natrium 2,8%, Kalium 2,6% dan Magnesium 2,1%. 
 
Kerak bumi merupakan lapisan paling luar yang bersifat keras, padat, relatif dingin dan memiliki ketebalan antara 70 – 100 km yang tersusun atas batuan beku, batuan sedimen dan batuan metamorf.  
Ilustrasi litosfer

Litosfer terdiri dari kerak benua (continental crust) dan kerak samudera (oceanic crust). Perbedaan kerak benua dan kerak samudera adalah sebagai berikut:

Ciri Kerak Benua
1. komposisi utama silikat aluminum.
2. dominasi batuan granit.
3. massa jenis 2,7 gr per cm kubik
4. ketebalan antara 20-70 km.
5. tidak bisa mengalami subduksi atau penunjaman.

Kerak Samudera
1. komposisi utama silikat magnesium.
2. batuan dominan basaltis.
3. massa jenis 3,0 gr per cm kubik.
4. ketebalan rata-rata 7-10 km.
5. dapat mengalami subduksi atau penunjaman ke bawah.

Litosfer termasuk bagian paling atas mantel bumi dan kulit bumi bagian luar, keduanya dibatasi atmosfer diatas kerak bumi atas dan astenosfer pada mantel bagian bawah.

Meski batuan litosfer dianggap elastis tapi tidak bersifat kental seperti astenosfer. Batuan kerak bumi bisa mengalami pelipatan atau patahan akibat gaya tektonik.

Lapisan interior bumi terdiri dari berbagai macam dan memiliki karakteristik yang berbeda. Ada dua cara untuk melihat susunan interior bumi yaitu berdasarkan sifat kimia dan berdasarkan fisika. Menurut komposisi kimianya lapisan interior bumi dapat dibagi lapisan berikut:

1. Kerak bumi
Merupakan bagian bumi paling atas dengan ketebalan 30-40 km pada daratan dan di pegunungan bisa mencapai 70 km.  Massa jenis kerak bumi rata-rata 2,7 gr/cm kubik yang tersusun atas unsur dominan oksigen, silikat dan aluminium. Kerak bumi terbagi menjadi kerak benua dan kerak samudera.

2. Mantel
Ketebalan mantel bumi berkisar sampai 1.200 km dari atas permukaan bumi. Massa jenisnya 3,4 - 4 gr/cm kubik. Unsur penyusun mantel bumi adalah oksigen, silikat dan magnesium.

3. Inti 
Inti bumi dinamakan barisfer dan terbagi menjadi inti dalam dan inti luar. Kedalaman inti bumi mencapai 5.500 km dan banyak mengandungi besi dan nikel. Massa jenis inti bumi antara 6-12 gr/cm kubik. 
Struktur litosfer

Gambar: Britannica

Featured

[Featured][recentbylabel2]

Featured

[Featured][recentbylabel2]
Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done
close
Banner iklan disini