Teori-Teori Masuk dan Berkembangnya Agama dan Kebudayaan Hindu-Buddha ke Indonesia - Guru Geografi
News Update
Loading...

Rabu, Juli 18

Teori-Teori Masuk dan Berkembangnya Agama dan Kebudayaan Hindu-Buddha ke Indonesia

Pernahkah kamu pergi liburan ke Candi Borobudur dan Prambanan?. Kedua candi megah di Indonesia tersebut adalah hasil kebudayaan Hindu-Buddha masa lalu. 

Lalu bagaimana sejarah masuknya agama Hindu-Buddha ke Indonesia itu?. 

Proses masuknya Hindu-Buddha ke Indonesia sangat erat dengan orang India. Masuknya Hindu-Buddha ke Indonesia diperkirakan telah terjadi sejak abad pertama Masehi. 

Para ahli sejarah punya anggapan dan teori berbeda tentang awal mula masuknya kedua agama tersebut ke Indonesia.

Ada pendapat yang menjelaskan bahwa bangsa Indonesia bersikap pasif dan hanya menerima saja pengaruh budaya yang datang dari India. 

Menurut pakar sejarah yang mendukung pendapat ini, pengaruh budaya India masuk ke Indonesia melalui kolonialisasi baik langsung maupun tidak langsung dari bangsa lain. 

Para ahli sejarah kemudian mengajukan tiga teori yang menjelaskan bagaimana bangsa India memperkenalkan kebudayaannya kepada bangsa Indonesia. Teori-teori tersebut adalah:

a. Teori Brahmana (J.C. van Leur)
Teori Brahmana mengatakan bahwa para Brahmana India datang ke Indonesia atas undangan kepala suku setempat. Kaum Brahmana inilah yang kemudian menyebarkan ajaran agama dan budaya India ke Indonesia. Budaya yang mereka kenalkan adalah budaya golongan Brahmana.

b. Teori Ksatria (F.D.K. Bosch)
Teori Ksatria menjelaskan bahwa raja-raja India datang menyerang dan mengalahkan suku-suku di wilayah Indonesia.

c. Teori Waisya (N.J. Kom)
Teori Waisya menjelaskan pengaruh Hindu-Budha dibawa dan disebarkan oleh para pedagang India. yang singgah di kota-kota Indonesia lalu mereka juga berasimilasi dengan penduduk setempat.
Teori-Teori Masuk dan Berkembangnya Agama dan Kebudayaan Hindu-Buddha ke Indonesia
Candi Muara Takus diRiau
Nah dari ketiga teori tersebut, teori Brahmana memiliki penjelasan paling kuat. Hal itu dilandasi oleh fakta bahwa kekuasaan terbesar dalam agama Hindu dipegang oleh kaum Brahmana. 

Kitab Veda hanya boleh dibaca dan diajarkan oleh kaum Brahmana. Kasta lain tidak mungkin dapat menyebarkan ajaran agama Hindu. 

Tulisan dalam prasasti dan bangunan situs Hindu di Indonesia berasal dari bahasa sansekerta yang hanya digunakan oleh kaum Brahmana dalam kitab-kitab Veda dan upacara keagamaan. 

Oleh karena itu penyebarluasan agama Hindu tidak mungkin dilakukan oleh kaum Waisya yang merupakan pedagang.

Para pakar sejarah juga mengajukan pendapat lain terkait penyebaran pengaruh Hindu-Buddha di Indonesia. Mereka berpendapat bahwa bangsa Indonesia sendirilah yang berperan aktif mencari tahu dan menyebarluaskan pengaruh agama dan budaya Hindu. Hal itu didasarkan pada kenyataan bahwa sudah sejak lama bangsa Indonesia merupakan pelaut ulung, penjelajah samudera untuk berdagang.

Sementara itu proses masuknya agama Budha ke Indonesia ada yang melalui pendeta agama (biksu) Buddha. Biksu ini pergi ke seluruh dunia melalui jalur perdagangan. 

Dengan tekun para pendeta mengajarkan agama Buddha dan terbentuklah komunitas agama Buddha di berbagai wilayah. Akhirnya, para biksu dari India dan berbagai wilayah saling mengunjungi. Dengan ini tumbuhlah agama Buddha di Indonesia dan daerah Asia Tenggara.

Agama Buddha berbeda dengan agama Hindua karena para biksu agama Buddha diwajibkan menyebarkan agama Buddha sementara para Brahmana Hindu tidak wajib menyebarkan. 

Agama Hindu pada dasarnya bukanlah agama untuk umum. Pendalaman agama itu hanya mungkin dilakukan oleh golongan Brahmana yang diundang raja-raja Indonesia dan kemudian menjadi anggota terhormat dan berpengaruh dalam kerajaan.

Share with your friends

Yuk, berkomentar di blog ini!.
Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done
close