Hasil Kebudayaan Masa Perundagian Dan Fungsinya - Guru Geografi
News Update
Loading...

Senin, April 15

Hasil Kebudayaan Masa Perundagian Dan Fungsinya

Zaman  logam  merupakan  masa  mulai  dikenalnya  alat-alat  yang  berasal  dari  logam. Meskipun demikian, alat-alat yang terbuat dari batuan masih digunakan oleh masyarakat pada saat itu. 

Jenis logam yang banyak digunakan oleh masyarakat pada saat itu adalah perunggu dan besi. Alat-alat yang berasal dari besi dapat ditemukan di daerah Besuki (Jawa Timur) dan di kubur-kubur Wanasari (Jawa Tengah). 

Namun, alat-alat yang berasal dari besi ditemukan dengan jumlah lebih sedikit dibandingkan alat-alat yang terbuat dari perunggu. Dengan demikian,  beberapa  ahli  ada  yang  menyebut  zaman  logam  di  Indonesia  sebagai  zaman perunggu.  

Zaman  perunggu  di  Indonesia  meninggalkan  kebudayaan  berupa  kapak corong, nekara, perhiasan, bejana perunggu (ditemukan hanya dua buah di Sumatra dan Madura), dan arca-arca perunggu. 

1. Kapak Corong
Kapak  corong  banyak  ditemukan  di  Indonesia  di  daerah  Sumatra  Selatan,  Pulau Selayar,  Sulawesi  Selatan,  Sulawesi  Tengah,  Jawa,  Bali,  dan  Papua.  

Kapak  Corong memiliki  bentuk  seperti  corong  yang  pada  bagian  atasnya  memiliki  lubang,  yang memiliki  fungsi  untuk  memasukkan  tangkai  kayu.  

Kapak  corong  yang  digunakan untuk  tanda  kebesaran  atau  alat  upacara  dinamakan candrasa. Candrasa  banyak ditemukan di daerah Yogyakarta dan Pulau Roti, Nusa Tenggara.  

2. Nekara 
Nekara  adalah  alat  yang  digunakan  dalam  kegiatan  upacara-upacara  ritual  yang berbentuk  genderang  besar  yang  terbuat  dari  perunggu.  

Pada  beberapa  bagian Nekara  terdapat  hiasan  yang  memiliki  fungsi  sebagai  petunjuk  adanya  kegiatan upacara  dalam  sistem  kepercayaan  pada  saat  itu.  Selain  itu,  pada  nekara  terdapat lukisan  yang  memberikan  petunjuk  daerah  persebaran  kebudayaan  perunggu.

Sebagai contoh, nekara yang ditemukan di Pulau Selayar dan Kepulauan Kei terdapat lukisan berupa hewan-hewan yang berasal dari wilayah barat Indonesia seperti gajah, harimau,  dan  burung  merak.  

Hal  tersebut  menandakan  nekara  yang  ditemukan di  daerah  tersebut  merupakan  hasil  kebudayaan  yang  berasal  dari  wilayah  barat. Menurut  beberapa  ahli  bahwa  kebudayaan  perunggu  di  Indonesia  mendapatkan pengaruh  dari  wilayah  daratan  Asia.  

Hal  tersebut  dibuktikan  dengan  penemuan nekara  yang  terdapat  lukisan  orang  menunggang  kuda  beserta  pengiringnya  yang menggunakan pakaian Tartar. Pakaian Tartar menunjukkan bahwa pada saat itu sudah ada interaksi antara Indonesia dan Cina.
Hasil Kebudayaan Masa Perundagian Dan Fungsinya
Kapak corong dan candrasa (kiri ke kanan)

3. Patung Perunggu 
Patung  perunggu  di  Indonesia  banyak  ditemukan  di  daerah  Bangkinang  (Riau) dan  Limbangan (Bogor). Bentuk patung perunggu  pada  umumnya  dalam  bentuk perwujudan  manusia  (berupa penari  yang  bergaya  dinamis)  dan  binatang  seperti kerbau. 

4. Gelang dan Cincin Perunggu
Gelang  dan  cincin  perunggu  memiliki  fungsi  sebagai  alat  tukar  dan  juga  sebagai benda  pusaka.  Gelang  yang  memiliki  hiasan  biasanya  memiliki  ukuran  lebih  besar dan  tebal.  

Pada  masa  logam  dikenal  teknik  pembuatan  benda-benda  dari  logam dengan cara a circle perdue dan bivalve. Berikut adalah cara pembuatan alat-alat dari logam dengan menggunakan dua teknik tersebut

Teknik a circle perdue
Teknik a  circle  perdue  adalah  teknik  pembuatan  benda-benda  dari  logam dengan cara teknik cetak ulang. Adapun teknik ini memiliki kekurangan karena hanya  dapat  digunakan  satu  kali  dalam  satu  cetakan.  

Namun,  kelebihannya adalah bentuk yang diinginkan dapat terlihat memiliki detail yang sempurna. Berikut  langkah-langkah  pembuatan  benda-benda  dari  logam  dengan  cara teknik a circle perdue.
1.) Hal  yang  pertama  yang  harus  dilakukan  adalah  membuat  model  benda logam yang diinginkan menggunakan bahan dasar lilin.
2.) Kemudian lapisi model lilin menggunakan tanah liat hingga keras.
3.) Setelah  mengeras,  panasi  model  lilin  dengan  api  sehingga  lilin  mencair melalui  lubang  yang  sebelumnya  sudah  disiapkan  pada  bagian  bawah model. 
4.) Masukkan  logam  cair  pada  lubang  bagian  atas  model,  diamkan  hingga cairan logam mendingin. 
5.) Kemudian pecahkan model dari tanah liat tersebut sehingga akan terlihat hasil bentuk yang diinginkan.

Teknik bivalve
Teknik bivalve adalah teknik pembuatan benda-benda dari logam dengan cara teknik  dua  setangkup.  Teknik  ini  memiliki  kekurangan,  yaitu  adanya  rongga pada benda logam yang sudah jadi yang mengakibatkan kurang kuatnya benda tersebut. 

Namun, kelebihannya adalah cetakan dapat digunakan berulang kali. Berikut  langkah-langkah  pembuatan  benda-benda  dari  logam  dengan  cara teknik bivalve.
1.) Buatlah cetakan model dengan bentuk yang saling ditangkupkan.
2.) Tuangkan logam cair pada cetakan.
3.) Kemudian kedua cetakan saling ditangkupkan.
4.) Cetakan  dapat  dibuka  setelah  logam  dingin  dan  benda  logam  dapat digunakan.

Yuk Sebarkan Artikel Ini

Yuk, berkomentar di blog ini!.

Maaf, komentar spam, link, ujaran kebencian tidak akan dipublish.

Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done
close