Pengalaman Berobat di Klinik Ar-Ridlo Cijantung Jakarta [Deteksi Penyakit Tanpa Cek Lab] - Guru Geografi
News Update
Loading...

Senin, September 12

Pengalaman Berobat di Klinik Ar-Ridlo Cijantung Jakarta [Deteksi Penyakit Tanpa Cek Lab]

Kali ini saya akan bercerita tentang pengalaman berobat murah di klinik Ar-Ridlo Cijantung Jakarta ya gaes. Jadi awalnya itu kepala saya tiba-tiba kliyengan kaya gempa dan saya coba cek ke klinik, tes darah kemudian didapati kolestrol di atas normal 120an.

Lalu setelah itu saya belum puas dengan hasil lab dan mencoba tanya-tanya tentang tempat pengobatan kepada teman-teman. Akhirnya ketemu satu klinik di Cijantung, namanya Ar-Ridlo, coba cek di link map berikut : Koordinat Lokasi.

Pengobatan di Ar-Ridlo ini pada dasarnya berbasis empiris jadi tidak ada obat-obat yang mahal seperti dari rumah sakit. Ajaibnya pasien hanya diminta tensi darah kemudian di ruangan nanti ada Bapak Arief yang akan mendeteksi penyakit pasien tanpa disentuh dan selalu akurat.

Jadi saya coba berangkat dari Bekasi pagi hari jam setengah enam pakai motor menuju arah Ciracas lewat Kranggan, maklum kalau pakai mobil pasti macetnya minta ampun. Setelah sampai Cijantung kemudian masuk ke wilayah pemukiman padat dengan jalan gang sempit.

Setelah itu saya parkirkan motor dan sudah banyak pasien menunggu di hari Sabtu pagi. Jam 7 pagi antrian dibuka dan saya daftar dulu dengan membayar 2.000 rupiah saja lalu diberi kartu berobat.
Suasana Klinik Ar Ridlo

Pengobatan sendiri baru dibuka jam 9 pagi, jadi harus nunggu dua jam bro. Tapi lebih baik dapat antrian pertama daripada nunggu antrian belakang yang bisa sampai jam 12an, terlalu siang. 

Untuk jadwal pengobatan di Ar-Ridlo sendiri satu minggu itu liburnya Jumat dan Minggu, sisanya ada jam pagi dan sore, kecuali sabtu sampai siang saja.

Setelah dua jam gabut menunggu dan jalan-jalan dulu keluar, akhirnya jam 9 saya kembali ke klinik dan mulai dibuka pemanggilan tensi darah. Data tensi darah ini yang dipakai Prof Arief nantinya untuk membaca penyakit pasien. Saya juga ga ngerti apakah karena jam terbang beliau atau apa gitu, karena bisa melihat penyakit tanpa sentuh dan cek lab yang bisa jutaan.

Saya diminta berbaring lalu disuruh tarik nafas dalam, dan seketika diagnosis diucapkan. Pokonya kita diam saja, pak Arief akan tahu penyakit kita. Aneh bin ajaib, tapi memang begitu adanya. Setelah itu saya akan diberikan resep jamu dan pantangannya.

Ada dua resep yaitu A dan B tergantung penyakit kita apa. Lalu nanti ada tambahan mulai dari lidah buaya, pisang raja sampai kacang panjang. Intinya kita itu diminta disiplin karena tubuh sudah lama terkonaminasi jadi untuk perbaikan sel maka dibutuhkan asupan yang baik dan bukan bahan-bahan kimia gak jelas.

Beberapa pasien juga ada yang dapat sembuh setelah berobat kesini, kuncinya disiplin menerapkan pola makan dan menaati pantangan makanan yang diberikan. Memang menyiksa tapi itulah adanya, sakit memang tidak enak.

Tubuh bisa memperbaiki diri sendiri asalkan semua sel dalam keadaan baik dan tanpa gangguan dari luar. Jadi pengobatan ini membuat pasien harus bisa menyelesaikan dirinya sendiri.

Setiap hari klinik Ar-Ridlo Cijantung ini selalu penuh pasien, karena memang diagnosisnya tepat tanpa harus kita cek lab, bayar mahal dan lainnya. Usut punya usut, uang donasi sukarela dari pasien pun sebagian diberikan ke yayasan dan pesantren di Majalengka.

Sekali lagi ini hanya cerita pengalaman saya, dan bagi anda yang mau mencoba silahkan saja. Sediakan waktu dan tetap munajat sehat kepada Allah SWT karena kita manusia cuma bisa berusaha dan tempatnya salah. Untuk jadwal praktik bisa dilihat di google map, sudah banyak yang ulas.

Share with your friends

Yuk, berkomentar di blog ini!.

Maaf, komentar spam, link, ujaran kebencian tidak akan dipublish.

Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done
close