7 Persebaran Jenis-Jenis Tanah di Wilayah Indonesia - Guru Geografi
News Update
Loading...

Minggu, Oktober 30

7 Persebaran Jenis-Jenis Tanah di Wilayah Indonesia

Lapisan permukaan bumi kita tersusun atas tanah yang merupakan bagian paling atas dari litosfer. Tanah adalah lapisan batuan gembur yangt erbentuk dari pelapukan batuan induk danp pembusukan bahan organik.

Tanah dapat diartikan juga sebagai kumpulan benda alam di permukaan bumi yang tersusun dalam suatu horison-horison, yang terdiri atas bahan mineral, bahan organik, air dan udara.

Di Indonesia terdapat beragam jenis tanah di berbagai wilayah sehingga pemanfaatan tanahnya pun berbeda. Berikut ini beberapa jenis tanah yang berkembang di Indonesia.

1. Tanah Humus
Tanah humus berasal dari pembusukan bahan-bahan organik dan bersifat sangat subur. Humus memiliki ketebalan relatif dangkal antara 5 cm sampai kurang lebih 1 meter. Di wilayah hutan hujan, humus akan berkembang lebih tebal. Tanah humus akan berwarna gelap dan lembab.

Tanah humus sangat subur dan baik untuk kegiatan budidaya pertanian baik palawija atau hortikultura. Tanah humus dapat banyak ditemukan di wilayah Sumatera, Sulawesi, Jawa, Kalimantan dan Papua.
Tanah humus

2. Tanah Pasir
Tanah pasir adalah tanah yang berasal dari pelapukan batu pasir yang miskin hara, daya tanah air minim dan mudah tererosi. Tanah pasir banyak ditemukan di Sumatera, Jawa dan Sulawesi. Tanah pasir bersifat kering dan banyak ditemukan di wilayah tandus.
Tanah pasir

3. Tanah Aluvial
Tanah aluvial adalah tanah yang berasal dari endapan material lumpur yang dibawa oleh aliran air sungai. Kemampuan meresap air lambat dan mudah tererosi. Tanah aluvial berfiat subur dan bisa digunakan untuk kegiatan pertanian.

Tanah aluvial bisa ditemukan di semua pulau di Indonesia karena dapat terbentuk di daerah dataran rendah, lembah sungai, cekungan, atau aliran sungai besar. 

Tanah aluvial bisa digunakan untuk persawahan, ladang, kebun. Dataran aluvial biasa padat penduduk sejak jaman dahulu.
Tanah aluvial

4. Tanah Podzolik Merah Kuning
Tanah podzolik merah kuning adalah tanah yang terbentuk dari pelapukan batuan yang mengandung kuarsa pada iklim basah dengan curah hujan antara  > 2000 mm per ahun. Sifat tanah podzolik adalah mudah basah jika kena air.

Tanah podzolik memiliki ciri miskin unsur hara dan tidak subur. Tanah podzolik merah kuning cocok untuk ditanami kelapa dan jambu mete.  Jenis tanah ini banyak terdapat di pegunungan yang tinggi seperti di Sumatera, Sulawesi, Papua, Jawa Barat, Maluku dan Nusa Tenggara. Di kawasan ini biasa ditemukan persawahan, perladangan, kebun karet dan kopi.
Tanah podsolik di pegunungan

5. Tanah Vulkanik
Tanah vulkanis berasal dari endapan material gunung api. Tanah vulkanik terbagi menjadi andosol, regosol dan tuff. Tanah vulkanik bersifat kaya unsur mineral hara yang menjadikannya cocok untuk pertanian.

Tanah andosol memiliki tekstur sangat halus, sementara regosol memiliki tekstur agak kasar. Sementara itu tanah tuff memiliki warna pucat kelabu yang berasla dari endapan abu vulkanik.

Masyarakat di lereng-lereng gunung api sudah biasa memanfaatkan tanah vulkanik untuk kegiatan pertanian sayuran terutama.

6. Tanah Laterit
Tanah laterit kaya akan unsur logam besi dan alumunium, tidak subur, tandus, berwarna kekuningan hingga kemerahan. Tanah laterit tadinya bisa merupakan tanah yang subur namun mengalami pencucian sehingga unsur haranya hilang.

Tanah laterit biasa disebut juga tanah merah. Tanah laterit cocok untuk bahan baku gerabah dan batu bata. Tanah laterit juga cocok untuk budidaya kelapa dan jambu mete. Tanah laterit tersebar di Jawa Tengah, Lampung, Jawa Barat, Kalimantan Barat dan Sulawesi Tenggara.
Tanah vulkanik
7. Tanah Kapur
Tanah kapur adalah tanah yang berasal dari pelapukan batu kapur atau gamping. Tanah kapur banyak terbentuk pada zona pegunungan karst tua seperti Pegunungan Sewu. Tanah kapur cocok untuk budidaya jati dan jambu mete.

Tanah kapur terdiri atas kelompok renzina dan mediteran. Renzina berasal dari pelapukan batu kapur di wilayah curah hujan tinggi. Warna tanah ini hitam dan kusam dan bersifat tidak subur. Renzina banyak ditemukan di Gunung Kidul Yogyakarta.

Mediteran adalah tanah hasi pelapukan batu kapur keras dan berwarna cokelat tapi masih bisa digunakan untuk budidaya palawija, jati, tembakau dan mete.
Tanah renzina
Tanah mediteran

Share with your friends

Yuk, berkomentar di blog ini!.

Maaf, komentar spam, link, ujaran kebencian tidak akan dipublish.

Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done
close