Bimbingan OSN Geografi: Konsep Monosentric City - Guru Geografi
News Update
Loading...

Minggu, November 5

Bimbingan OSN Geografi: Konsep Monosentric City

Kota-kota monosentris merupakan titik awal yang alami untuk memodelkan kota-kota awal, di mana sebagian besar di mana sebagian besar aktivitas bisnis terjadi di sekitar satu titik. 

Sebagai contoh, tentang kota perdagangan pesisir dengan satu pelabuhan. Sebagian besar perdagangan barang dan jasa akan terjadi di sekitar pelabuhan, dan penduduk akan pulang pergi ke pelabuhan setiap hari. Pola ini masih ada di banyak kota saat ini. Bahkan, banyak aktivitas bisnis yang terjadi di sekitar
pusat-pusat kota modern, terlepas dari ada atau tidaknya pelabuhan. 

Konsep kota monsentric diawali oleh  Alonso (1964), Mills (1967), dan Muth (1969). Asumsi dari kota monosentric adalah:
1. Semua pekerjaan dominan dilakukan di inti kota.
2. Kota penuh oleh jaringan jalan yang saling melingkari inti kota.
3. Tingkat konsumsi semakin tinggi di inti kota atua CBD

Pergerakan penduduk di kota monosentrik

Model kota monosentris akan menjelaskan pola-pola yang diamati dari harga tanah dan kepadatan penduduk dengan sedikit biaya transportasi. Variasi dan perluasan kecil akan dapat menjelaskan
penggunaan lahan dan struktur kota, segregasi, kebijakan transportasi, dan banyak lagi. Model ini memiliki utilitas konsumen di dalamnya, yang memungkinkan analisis kesejahteraan.

Model kota monosentrik mejadikan inti kota sebagai tujuan hidup dan pusat segala macam aktifitas. Artinya akan ada persaingan untuk menaklukan wilayah inti. Dampaknya adalah penduduk yang terlempar dari persaingan akan semakin menjauhi inti kota untuk bermukim.

Model monsentrik ini mulai tumbuh di abad ke 19 seiring mulai berkembangnya kota-kota bisnis dan manufaktur di berbagai dunia. Akan tetapi kota monosentrik ini jika tidak dikendalikan akan menurunkan daya dukung lingkungan. 

Memecah kutub pertumbuhan adalah jalan terbaik agar penduduk tidak hanya fokus di satu titik kota. Harus ada kota-kota baru yang tumbuh di beberapa lokasi sehingga penduduk akan terdistribusi.

Model grafik harga lahan di kota New York
Gambar di atas menunjukkan bagaimana distribusi harga lahan di kota New York. Titik tengah adalah wilayah dengan jumlah bangunan tinggi CBD dominan sehingga harga sewa semakin tinggi. Semakin di berlokasi di pusat maka harga lahan semakin tinggi.

Yuk Sebarkan Artikel Ini

Yuk, berkomentar di blog ini!.

Maaf, komentar spam, link, ujaran kebencian tidak akan dipublish.

Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done
close