A. litofotik
B. eufotik
C. afotik
D. fotik
E. bifotik
A. Litofotik: Tidak dikenal dalam ekologi perairan.
C. Afotik: Zona yang tidak mendapatkan cahaya sama sekali, sehingga fotosintesis tidak bisa terjadi.
D. Fotik: Merujuk pada zona yang terkena cahaya, namun tidak semua bagian fotik cukup terang untuk fotosintesis — bagian teratasnya adalah zona eufotik.
E. Bifotik: Istilah ini tidak umum dalam ilmu oseanografi atau ekologi perairan.
A. Kecepatan gelombang
B. Periode gelombang
C. Kecepatan dan periode gelombang
D. Tinggi gelombang dan periode gelombang
E. Panjang gelombang dan kecepatan gelombang
Penjelasan:
Dalam kajian gelombang laut di laut dalam (deep water waves), dua parameter utama yang sering diukur adalah:
- Tinggi gelombang (wave height) – Jarak vertikal dari puncak gelombang ke lembah gelombang.
- Periode gelombang (wave period) – Waktu yang dibutuhkan satu gelombang untuk melewati titik tetap.
Kedua parameter ini sangat penting karena mereka memengaruhi energi gelombang, interaksi dengan struktur laut, serta dampaknya terhadap kapal dan pantai.
Parameter lain seperti kecepatan dan panjang gelombang bisa dihitung dari tinggi dan periode gelombang menggunakan rumus fisika gelombang.
A. Tipe Pasang Surut Campuran
B. Tipe Pasang Surut Harian Ganda
C. Tipe Pasang Surut Semi Diurnal
D. Tipe Pasang Surut Harian Ganda
E. Tipe Pasang Surut Diurnal
C. Tipe Pasang Surut Semi Diurnal
Penjelasan:
Tipe pasang surut ditentukan berdasarkan jumlah pasang dan surut yang terjadi dalam satu hari (24 jam). Berikut jenis-jenisnya:
-
Tipe Diurnal (Harian Tunggal): Terjadi satu kali pasang dan satu kali surut dalam 24 jam.
-
Tipe Semi Diurnal (Harian Ganda): Terjadi dua kali pasang dan dua kali surut, dengan tinggi yang relatif sama, dalam 24 jam.
-
Tipe Campuran: Terjadi dua kali pasang dan dua kali surut dalam sehari, tetapi tinggi dan waktunya berbeda-beda secara signifikan.
Dalam soal disebutkan dua kali pasang dan dua kali surut dalam sehari tanpa disebutkan perbedaan tinggi, maka ini sesuai dengan Tipe Semi Diurnal.
59. [m] Salah satu sifat fisik air laut adalah densitas air laut. Pengertian densitas air laut yang paling benar adalah …
B. Jumlah kandungan garam-garam yang terlarut dalam air laut
C. Jumlah kandungan zat padatan dalam air laut
D. Indeks jumlah total zat garam yang terlarut dalam laut air laut
E. Indeks jumlah total dalam larutan laut air laut
- Suhu (semakin rendah suhu, densitas meningkat),
- Salinitas (semakin tinggi salinitas, densitas meningkat),
- Tekanan (semakin besar tekanan, densitas meningkat, terutama di laut dalam).
Oleh karena itu, definisi yang paling tepat adalah: C. Jumlah kandungan zat padatan dalam air laut.
A. Salinitas dan kandungan padatannya
B. Salinitas dan temperaturnya
C. Temperatur dan kandungan pandatannya
D. Salinitas dan kandungan ionnya
E. Temperatur dan kandungan ionnya
- Salinitas – semakin tinggi salinitas (kandungan garam), maka densitas air laut akan semakin besar.
- Temperatur (suhu) – semakin tinggi suhu, densitas akan menurun karena air mengembang saat dipanaskan.
Kandungan padatan atau ion sudah termasuk dalam salinitas secara umum.