Pengikisan dan Gerakan Tanah - Guru Geografi
News Update
Loading...

Rabu, Januari 17

Pengikisan dan Gerakan Tanah

Coba kamu perhatikan ketika terjadi banjir, airnya pasti keruh terlihat seperti kopi susu atau cokelat susu. Air banjir keruh karena bermuatan bahan sedimen. 

Oleh sebab itu kita akan belajar tentang pengikisan dan gerakan tanah. Sebenarnya bukan hanya air banjir saja yang bermuatan, tapi saat huja besar dan air mengalir di halaman rumahmu pasti airnya akan keruh. 

Darimana asalnya muatan bahan endapan sedimen itu?. Tentu dari bahan tanah yang tererosi dan hanyut.

Pengikisan atau erosi termasuk salah satu proses alam yang menuju kepada perendahan permukaan bumi. Pengikisan atau erosi disebabkan oleh air mengalir, gerakan tanah, angin, gelombang laut dan es. Kita akan bahas tentang pengikisan oleh air dan gerakan tanah dulu.

Pengikisan oleh Air
Erosi yang paling dominan di negara tropis seperti Indonesia adalah oleh bantuan air. Sebenarnya ada atau tidaknya pembukaan tanah oleh aktifitas manusia, air yang mengalir akan selalu meng erosi tanah. 

Jadi ada bahan material yang terangkut. Ini adalah fenomena alam wajar dan erosi ini mengatur kesimbangan bumi. Dalam jangka waktu ribuan hingga jutaan tahun tentu terjadi pula perendahan permukaan bumi atau disebut juga denudasi.

Jika pengikisan makin besar sebagai akibat kegiatan manusia maka pengikisan tersebut dinamakan pengikisan atau erosi yang dipercepat. Di Indonesia terutama di pulau Jawa terjadi pengikisan yang dipercepat. Namun beberapa daerah di luar Jawa pun banyak terjadi seperti di Sumbawa.
Pengikisan dan Gerakan Tanah
Runtuhan tanah di tebing
Salah satu contoh yang sangat terkenal akan ketandusan akibat perbuatan manusia ialah daerah Maja di Jawa Barat. Sejak sebelum perang dunia kedua, orang telah memberi kepadanya julukan tanah sekarat daerah Maja.

Fenomena semacam ini tentu saja tidak boleh dibiarkan berlarut-larut. Apa sebabnya?. Karena air hujan yang jatuh tidak mudah lagi terhambat. Akibatnya ialah banjir kian memuncak. Sebaliknya pada musim kemarau sungai-sungai jadi kering kerontang.

Salah satu cara untuk memperbaiki tanah yang rusak itu ialah reboisasi. Tanah itu dijadikan hutan kembali seperti sediakala. Dengan demikian pengikisan bisa dikurangi. Cara lain ialah terasering, artinya lereng dibuat berjenjang. Dalam hal ini jenjang-jenjang itu menghalangi pula penghanyutna tanah. Tentu saja cara ini kurang baik jika dibandingkan dengan yang pertama. Tetapi keuntungannya ialah tanah terpakai untuk pertanian.

Tidak semua tanah dapat dibuat terasering. Misalnya tanah napal. Tanah semacam itu jika digemburkan bahkan jadi makin mudah hanyut.
Pengikisan dan Gerakan Tanah
Rayapan tanah akibat gravitasi
Gerakan Tanah
Kamu tentu sudah sering lihat fenomena longsor. Longsor atau landslide ialah meluncurnya massa tanah yang terletak pada tempat yang miring. Kejadian itu termasuk salah satu diantara gejala gerakan tanah. 

Jenis-jenis lainnya adalah runtuhan tanah dan aliran tanah. Gerakan tanah merupakan fenomena umum terjadi di pegunungan yang berlerang curam. Banjarnegara dan Wonosobo adalah contoh daerah rawan gerakan tanah dan pernah memakan korban jiwa.

Di Majalengka ada daerah bernama Desa Cigintung yang sekarang mati karena bencana gerakan tanah. Sekarang desa tersebut menjadi desa wisata bencana. Daerah luar Jawa pun rawan gerakan tanah seperti di pegunungan Puncak Jaya Wijaya. Namun karena masih sedikit penduduk maka jarang memakan korban jiwa.

Gerakan tanah yang pernah mengakibatkan korban ribuan orang terjadi di Bali pada 1917. Bencana gerakan tanah itu berbarengan dengan gempa bumi hebat yang melanda Bali. 

Pada longsoran massa tanah yang bergerak seringkali masih nampak gumpalan-gumpalannya. Bergeraknya tidak terlalu cepat namun terus-menerus. Pohon-pohon pun dapat ikut bergerak meksi jadi condong. Ini dinamakan rayapan tanah atau soil creeps.

Pada runtuhan massa tanah, gerakan tanah sangat cepat dan banyak terjadi di lereng curam sehingga meningkatkan kecepatan longsoran. Pada aliran tanah, yang kelihatan bergerak adalah lumpur. Lumpur itu meluncur ke bawah mengikuti lereng atau lembah. 

Gambar: disini, disini

Share with your friends

Yuk, berkomentar di blog ini!.

Maaf, komentar spam, link, ujaran kebencian tidak akan dipublish.

Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done
close