Penyebab Banjir Besar di Jerman Akibat 'Bernd' - Guru Geografi
News Update
Loading...

Senin, Juli 19

Penyebab Banjir Besar di Jerman Akibat 'Bernd'

Banjir besar meluluhlantahkan Erope Tengah dan menimbulkan korban jiwa yang besar terutama di Jerman dan sebagian lagi di Belgia, Belanda dan Swiss. Ilmuwan percaya ini dipicu perubahan iklim.

Banjir besar di Jerman dan Eropa minggu ini disebabkan oleh daerah yang dingin dan bertekanan rendah yang oleh para ilmuwan Jerman dijuluki 'Bernd'. Sistem cuaca ini perlahan menyapu seluruh benua pada hari Rabu dan Kamis, curah hujan yang sangat tinggi terjadi di area terbatas, menyebabkan sungai dan sistem air tanah meluap.
 
Area bertekanan tinggi ini mengelilingi 'Bernd', sebuah sistem cuaca bertekanan rendah, yang menahan sistem pada tempat yang disebut sebagai Blok Rex. Udara mengalir dengan konsisten dari sistem bertekanan tinggi yang hampir tidak bergerak ke sistem bertekanan rendah yang lebih dingin dan lebih basah, menciptakan aliran presipitasi yang kuat.

Kerusakan dan korban tewas akibat cuaca ekstrim ini sangat masif. lebih dari 100 orang tewas di Jerman saja pada Jumat sore melebihi apa pun yang terjadi di abad ini. Daerah yang paling parah terkena dampak sejauh ini adalah di negara bagian Rhineland-Palatinate dan Rhine-Westphalia Utara di Jerman, serta di wilayah Belgia yang berbahasa Prancis dan, pada tingkat lebih rendah korban ditemukan di beberapa bagian Belanda dan Swiss.

Pemerintah Rhine-Westphalia Utara, negara bagian terpadat di Jerman, menerbitkan daftar 23 kota, kota dan distrik pedesaan yang terkena dampak banjir, termasuk kota-kota besar seperti Cologne dan Düsseldorf. 
Banjir besar di Jerman
 Ratusan orang masih dinyatakan hilang dan dalam proses pencarian pihak terkait. Alasan utama jatuhnya korban yang banyak adalah runtuhnya banyak rumah di daerah yang paling terkena dampak karena kecepatan dan intensitas banjir dan tanah longsor yang terjadi.
 
Banyak rumah di daerah pedesaan di daerah yang paling parah terkena dampak merupakan bangunan tradisional ratusan tahun dan dibangun dengan konstruksi kerangka kayu yang dikenal sebagai Fachwerk yang menawarkan perlindungan yang relatif sedikit dalam kondisi bencana alam esktrim.

Badai hebat yang mengakibatkan banjir besar relatif sering terjadi di bagian Eropa, terjadi setidaknya empat kali dalam 20 tahun terakhir. Menurut para ilmuwan cuaca, badai minggu ini sangat menghancurkan karena dikelilingi oleh daerah bertekanan tinggi yang lambat berkembang, menyebabkan curah hujan yang tinggi bertahan di daerah yang sama.

Menteri Dalam Negeri Jerman Horst Seehofer mengatakan ada sedikit keraguan bahwa banjir itu terkait dengan pemanasan global. Dan banyak ilmuwan berpikir pemanasan global umumnya berkaitan dengan peningkatan jumlah peristiwa cuaca ekstrem lain seperti termasuk gelombang panas dan kekeringan.

Namun Andreas Marx, seorang peneliti iklim di Helmholtz-Center for Environmental Research di Jerman, mengatakan tidak jelas apakah peristiwa individu seperti hujan lebat minggu ini dapat disalahkan pada perubahan iklim, meskipun umumnya suhu yang lebih tinggi dapat menyebabkan lebih banyak uap air berkumpul di atmosfer membentuk awan hujan yang masif. Gambar: catholicnews.com

Share with your friends

Yuk, berkomentar di blog ini!.

Maaf, komentar spam, link, ujaran kebencian tidak akan dipublish.

Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done
close