Tips Sebelum Memutuskan Beli Rumah KPR Agar Tidak Rugi - Guru Geografi
News Update
Loading...

Selasa, Oktober 12

Tips Sebelum Memutuskan Beli Rumah KPR Agar Tidak Rugi

Beli rumah KPR sah saja asal yang berkualitas
Setiap keluarga tentu menginginkan punya rumah sendiri tanpa harus ngontrak atau tinggal bersama mertua. Seiring bertambahnya populasi penduduk, harga rumah semakin tahun semakin naik dengan kenaikan 10%. Sementara itu gaji pegawai menengah ke bawah kenaikannya ya gitu-gitu aja.

Bayangkan dulu harga rumah type 36 tahun 2000 itu masih 80-100 jutaan, kini sudah mencapai lebih dari 400 jutaan keatas di kota-kota besar. Hal ini dikarenakan berbagai faktor mulai dari inflasi, harga tanah mahal, mafia developer dan lainnya.

Tak ayal kini membeli rumah itu cuma dua pilihannya yaitu jadi sultan alias kaya dulu lalu beli cash, atau dengan kredit KPR bagi para pekerja yang pendapatannya memang tidak bisa untuk membeli rumah cash dalam jangka waktu cepat.

Akan tetapi sebelum anda memutuskan beli rumah KPR, jika tidak ingin rugi atau tertipu maka harus memperhatikan hal-hal berikut ini jika nanti tidak ingin menyesal saat mencoba kredit rumah.

1. Lokasi
Pertama pastinya anda harus survey lokasi dulu, yang penting adalah wilayahnya bebas dari ancaman banjir dan longsor. Jangan beli rumah yang berlokasi di samping aliran sungai karena sudah pasti akan meluap kalau curah hujan tinggi. Mayoritas perumahan murah banyak dibangun pinggir sungai karena harga tanahnya murah.

Selain itu jangan beli rumah yang berada di belakang bukit yang rawan longsor. Beberapa kasus terjadi di daerah karenan kesalahan developer perumahan. Selain itu cari lokasi rumah yang masih manusiawi jaraknya dari tempat kerja.

Jangan sampai anda gadaikan kesehatan demi uang karena sekaya apapun anda tidak akan bisa apa-apa jika sakit. Kecuali perumahan anda terintegrasi moda transportasi massa yang cepat mungkin bisa dipertimbangkan, tapi kalau aksesnya macet maka sudah pasti akan merugikan anda.

Cari lokasi perumahan yang dekat dengan fasilitas-fasilitas sosial seperti pasar, sekolah, rumah sakit dan lainnya agar memudahkan anda beraktifitas.

2. Biaya Siluman
Nah ini yang sering menjebak konsumen yaitu biaya-biaya yang tidak dicantumkan di banner iklan properti. Biasanya di banner hanya dicantumkan DP atau biaya akad atau beberapa komponen, tau-taunya pas ke kantor muncul biaya-biaya lain. 

Inilah pentingnya cek dan ricek dulu (literasi) sampai tuntas mengenai seluk beluk pembiayaan kpr perumahan. Karena tiap developer punya permainan yang berbeda-beda. Lebih baik sih jika kamu punya teman dekat atau kenalan developer, mungkin bisa meminimalisir kerugian.

Biaya KPR diantaranya bisa terdiri dari DP, BPHTB, BI KPR, SHM, Angsuran, Biaya Notaris, Booking Fee. Jadi pastikan semuanya jelas dulu ya sobat pengincar rumah. Dan yang pasti anda harus sediakan dana lebih kalau beli rumah KPR karena gak jamin itu itu rumah langsung siap huni, pasti ada perombakan dulu. Inilah kejamnya bisnis kapitalis.

3. Kualitas Bangunan
Nah perhatikan juga kualitas setiap bahan bangunan yang anda incar. Inilah pentingnya survey rumah sebelum membeli. Lebih baik cari teman yang ngerti bangunan lalu ajak untuk survey, nanti bisa kasih komisi dikit lah buat jasa.

Karena kenapa?. Banyak rumah-rumah KPR apalagi yang subsidi kualitasnya jelek banget bro. Temboknya retak-retak, kusen lapuk, atap bocor dan lainnya. Memang itulah kerugian beli rumah jaman sekarang, pengurangan kualitas material demi keuntungan maksimal.

4. Kredibilitas Developer
Tidak sedikit teman saya tertipu developer abal-abal yang menawarkan perumahan tapi ujung-ujungnya rumah tidak pernah jadi padahal DP udah ngasih misalnya. Jadi coba cek kredibilitas developer apakah memang mereka itu terakreditasi dan punya rekam jejak bagus atau tidak.

Coba tanya teman yang pernah KPR rumah sebelumnya atau iseng-iseng survey ke beberapa developer untuk membanding-bandingkan. Jangan sampai anda tertipu karena omongan manis di depan, biasanya orang Indonesia cepat tertarik oleh janji manis.

5. Keseimbangan Pendapatan
Nah jika anda punya pendapatan yang dirasa stabil dan cukup untuk KPR maka silahkan saja, tapi jika masih ngos-ngosan jangan sampai deh anda maksa. Maksimal cicilan itu 30% dari total anggaran pendapatan. Jadi jika anda punya gaji 10 juta maka cicilan maksimal itu 3 juta. Itu teori ekonomi keseimbangannya ya, karena kan ada biaya hidup lain yang harus dipenuhi mulai dari makan, sewa rumah, bensni, pendidikan anak, liburan dan lainnya.

Share with your friends

Yuk, berkomentar di blog ini!.

Maaf, komentar spam, link, ujaran kebencian tidak akan dipublish.

Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done
close