Kunci Jawaban dan Pembahasan OSK Geografi 2018 Nomor 46-50 - Guru Geografi
News Update
Loading...

Kamis, April 28

Kunci Jawaban dan Pembahasan OSK Geografi 2018 Nomor 46-50

Halo adik-adik pejuang OSN Geografi, kita lanjut lagi bahas kunci jawaban soal OSK Geografi 2018 nomor 46-50 ya.

Tetap semangat belajar dan gak bosan pantengin blog ini agar dapat update terus materi-materi geografi kekinian.

Soal nomor ini masih seputar dinamika ruang kota beserta permasalahan yang dihadapinya. Pastikan kamu paham tentang seluk beluk dan sejarah kota-kota di Indonesia.

46. Lebih dari 70% uang beredar di ibukota kita. Hal ini akibat diterapkannya strategi kutub-kutub pertumbuhan. Strategi yang perlu dipromosikan untuk menetralisasi hal tersebut adalah:
a. Backwash Effect
b. Trickledown Effect
c. Agropolitan
d. Growth Center
e. Growth Pole

47. Kota-kota di pulau Jawa mewarisi pola ruang Mocopat yaitu adanya alun-alun yang dikelilingi oleh gedung pemerintah, pasar, masjid/tempat ibadah, dan penjara meskipun dalam pertumbuhannya terjadi modifikasi. Hal ini lazimnya tidak dijumpai di kota-kota di luar Jawa. Pernyataan tersebut adalah:
a. tidak benar
b. pada umumnya demikian
c. kadang-kadang
d. tergantung pengembang
e. terjadi sebaliknya

48. Agar berlangsung dengan lancar, upaya peremajaan kota sebaiknya mengikuti proses sebagai
berikut:
a. Penyusunan desain peremajaan → Pemaksaan penghuni untuk pindah → Pembangunan
b. Dialog dengan masyarakat → Inventarisasi hak atas tanah → Penyelesaian pertanahan →Desain → Dialog lanjut → Eksekusi
c. Desain → Penyelesaian pertanahan → Dialog → Pembangunan
d. Penggusuran → Pembangunan → Eksekusi pemindahan
e. Tidak perlu ada dialog, demi kepentingan umum boleh terjadi penggusuran.

49. Kota-kota besar di Indonesia mengalami masalah yang akut dalam hal kemacetan lalu lintas karena:
a. Jumlah pertambahan mobil dan motor kurang diimbangi dengan pembangunan jalan.
b. Pembangunan jalan sudah bagus.
c. Pembangunan jalan kurang diimbangi pertambahan jumlah mobil.
d. Sebetulnya pertambahan jumlah mobil sudah sejalan dengan pembangunan jalan.
e. Pemerintah sering absen dalam pengaturan lalu lintas

50. Banjir sering terjadi di kota-kota di Indonesia, karena:
a. Curah hujan tidak stabil.
b. Pengaturan banjir bukan tanggung jawab pemerintah.
c. Drainase untuk air hujan kurang atau tidak tersedia.
d. Sampah menumpuk.
e. Tidak pernah ada banjir.

Kunci Jawaban
46. Kutub pertumbuhan atau growth pole adalah wilayah yang memiliki perkembangan pesat karena adanya industri pendorong atau kegiatan ekonomi yang masif. Perputaran uang pasti akan banyak beredar pada wilayah tersebut. Untuk mengurangi kesenjangan dengan wilayah pinggiran maka konsep agropolitan harus dikembangkan dimana sentra-sentra ekonomi sektoral dikembangkan sehingga para petani dan masyarakat desa dapat mendapatkan nilai jual ekonomi. Desa-desa wisat agro juga harus terus digeliatkan lagi agar uang dari kota bisa mengalir ke desa saat kegiatan wisata khususnya saat puncak liburan.

47. Kota-kota di Jawa kan biasa berkembang dari pola kerajaan dimana tatanan ruangnya disesuaikan dengan falsafah kerajaan atau Jawa. Alun-alun ada di tengah-tengah sebagai pusat kemudian area pinggiran untuk kegiatan lain. Sementara itu falsafah di luar Jawa berbeda, jadi jarang dijumpai pola kota seperti Mocopat. Jadi kaitan pola ruang kota ini adalah filosofi keraton/masyarakat di wilayah tersebut. Coba cek pola ruang keraton Yogyakarta di bawah ini.
Pola Mocopat Kota

48. Peremajaan kota adalah upaya untuk meningkatkan fungsi ruang kota sebagai sebuah tempat kehidupan manusia. Saat ini kota-kota di Indonesia banyak mengalami peremajaan seiring berkembangnya zaman, ilmu pengetahuan dan paradigma. Untuk melaksanakan peremajaan kota perlu langkah-langkah strategis dan win-win solution agar masyarakat terdampak tidak dirugikan. Jadi urutannya pasti dimulai dengan dialog.

Dialog dengan masyarakat → Inventarisasi hak atas tanah → Penyelesaian pertanahan →Desain → Dialog lanjut → Eksekusi

49. Kota-kota besar menjadi ladang kemacetan pastinya karena jumlah pertumbuhan kendaraan yang tinggi tapi tidak diimbangi dengan pembangunan ruas jalan juga sehingga terjadi overkapasitas. Di Indonesia tidak ada batasan pembelian kendaraan karena perusahaan juga membutuhkan income, tapi yang ada hanya pajak progresif kendaraan ke 2, 3,4 dst. 

50. Banjir sering terjadi saat hujan besar di kota-kota besar karena drainase buruk. Coba aja lihat selokan di kota-kota pada mampet sampah, ukurannya kecil atau bahkan ga ada sama sekali. Beda dengan di kota negara maju yang gorong-gorong airnya bisa sebesar lapangan bola di bawah tanah untuk menampung limpasan air permukaan.

Share with your friends

Yuk, berkomentar di blog ini!.

Maaf, komentar spam, link, ujaran kebencian tidak akan dipublish.

Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done
close