Soal Latihan Pretes PPG Geografi 2023 dan Kunci Jawaban Part 3 [Materi Profesional] - Guru Geografi
News Update
Loading...

Minggu, Juli 23

Soal Latihan Pretes PPG Geografi 2023 dan Kunci Jawaban Part 3 [Materi Profesional]


Lanjut lagi teman-teman kita bahas pendalaman soal latihan pretes PPG Geografi Dalam Jabatan tahun 2023. 

Jangan lupa share postingan blog ini ke teman-teman di grup medsos kalian ya!. Semangat belajar untuk lolos PPG Daljab 2023.

11. Pada umumnya kawasan yang air tanah dangkalnya paling sering mengalami pencemaran bakteri coli adalah ...
A. Permukiman padat penduduk
B. Permukiman di perdesaan
C. Kawasan pusat industri
D. Kawasan pusat perdagangan
E. Perkotaan padat pendudu

Kunci
A. Permukiman padat penduduk

Pada umumnya, kawasan yang air tanah dangkalnya paling sering mengalami pencemaran bakteri coli adalah permukiman padat penduduk. Permukiman padat penduduk memiliki sejumlah besar orang yang tinggal dalam wilayah yang relatif kecil, sehingga menyebabkan tingkat produksi limbah yang lebih tinggi.

Pencemaran bakteri coli dapat terjadi karena adanya sanitasi yang buruk dan kurangnya fasilitas pengolahan limbah yang memadai. Banyaknya limbah manusia dan hewan yang tidak terkelola dengan baik dapat menyebabkan koliform (termasuk bakteri coli) masuk ke dalam air tanah dangkal melalui proses infiltrasi.

Permukiman padat penduduk juga cenderung memiliki sistem pembuangan air limbah yang tidak memadai, misalnya, saluran air limbah yang tidak tertutup atau bersentuhan langsung dengan air tanah dangkal, sehingga memungkinkan bakteri coli dan kontaminan lainnya mencemari air tanah.

Pilihan B, C, D, dan E juga berpotensi mengalami pencemaran bakteri coli, tergantung pada kondisi sanitasi dan infrastruktur pengolahan limbah di masing-masing kawasan. Namun, secara umum, permukiman padat penduduk adalah yang paling rentan terhadap pencemaran bakteri coli karena tingginya produksi limbah manusia dan hewan dalam wilayah yang terbatas.

12. Materi manakah yang paling tepat untuk menumbuhkembangkan rasa cinta tanah air ...
A. Interaksi desa-kota
B. Indonesia sebagai negara maritim
C. Negara maju dan berkembang
D. Keragaman flora dan fauna
E. Letak geologi Indonesia

Kunci
B. Indonesia sebagai negara maritim

Materi yang paling tepat untuk menumbuhkan dan mengembangkan rasa cinta tanah air adalah Indonesia sebagai negara maritim. Hal ini karena Indonesia memiliki karakteristik geografis yang sangat dipengaruhi oleh laut dan memiliki wilayah laut yang luas.

Sebagai negara maritim, Indonesia terdiri dari ribuan pulau-pulau yang tersebar di sekitar dua samudra besar, yaitu Samudra Pasifik dan Samudra Hindia. Potensi bahari Indonesia mencakup kekayaan alam bawah laut, keanekaragaman hayati laut, serta keindahan dan keunikan pesisir dan pulau-pulau. Selain itu, laut juga memiliki peran penting dalam sektor ekonomi, seperti perikanan, pariwisata, dan transportasi.

Dengan memahami dan mengapresiasi kekayaan laut Indonesia, peserta didik akan lebih dapat mengidentifikasi diri sebagai bagian dari bangsa Indonesia yang memiliki hubungan khusus dengan laut. Hal ini dapat membantu menumbuhkan rasa cinta, kepedulian, dan tanggung jawab terhadap laut dan lingkungan maritim Indonesia secara keseluruhan.

Sementara materi-materi lain yang disebutkan dalam pilihan (A) Interaksi desa-kota, (C) Negara maju dan berkembang, (D) Keragaman flora dan fauna, dan (E) Letak geologi Indonesia juga penting untuk dipelajari dan dipahami. Namun, dalam konteks menumbuhkan rasa cinta tanah air, pengenalan tentang Indonesia sebagai negara maritim memiliki nilai khusus karena mengangkat kekayaan dan potensi yang unik dari laut Indonesia yang melingkupi pulau-pulau dan pesisirnya.

13. Waduk Gajahmungkur di Kabupaten Wonogiri Propinsi Jawa Tengah sangat penting peranannya karena memiliki multi fungsi, tetapi saat ini terjadi degradasi lingkungan akibat tingginya aktivitas penduduk, sehingga di beberapa titik warna air menjadi kecoklatan, sebagai akibat ...
A. Pencemaran sampah sebagai akibat adanya kegiatan pariwisata
B. Pencemaran minyak akibat beroperasinya perahu-perahu motor
C. Besarnya sedimentasi akibat kerusakan kawasan hulu DAS
D. Pendangkalan waduk sebagai akibat pemanfaatan air untuk irigasi
E. Penyuburan perairan akibat banyaknya budidaya ikan keramba

Kunci
C. Besarnya sedimentasi akibat kerusakan kawasan hulu DAS

Penyebab terjadinya degradasi lingkungan dan warna air yang kecoklatan di Waduk Gajahmungkur di Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, dapat disebabkan oleh besarnya sedimentasi akibat kerusakan kawasan hulu DAS (Daerah Aliran Sungai).

DAS merupakan wilayah yang mempengaruhi aliran air dan menjadi sumber air bagi sungai dan waduk. Kerusakan pada kawasan hulu DAS, seperti penebangan hutan yang tidak terkendali, perambahan hutan, atau praktik-praktik pertanian yang tidak ramah lingkungan, dapat menyebabkan tanah dan sedimentasi terbawa oleh air hujan dan aliran sungai ke waduk.

Ketika sedimentasi terbawa ke waduk, tanah dan partikel lainnya mengendap di dasar waduk dan menyebabkan pendangkalan waduk. Selain itu, partikel-partikel tersebut dapat menyebabkan perubahan warna air menjadi kecoklatan karena kandungan lumpur dan sedimen.

Pilihan A (Pencemaran sampah sebagai akibat adanya kegiatan pariwisata), B (Pencemaran minyak akibat beroperasinya perahu-perahu motor), D (Pendangkalan waduk sebagai akibat pemanfaatan air untuk irigasi), dan E (Penyuburan perairan akibat banyaknya budidaya ikan keramba) juga dapat berkontribusi terhadap degradasi lingkungan dan kualitas air, tetapi dalam konteks Waduk Gajahmungkur, penyebab utama yang disebutkan adalah besarnya sedimentasi akibat kerusakan kawasan hulu DAS.

14. Dalam penelitian geografi tentang potensi air waduk untuk irigasi pada suatu daerah
diperlukan langkah-langkah ...
A. Survey lapangan tentang waduk, analisis data iklim, analisis data tanah, kompilasi
data
B. Analisis citra kondisi hulu dan hilir, survey dan pengukuran waduk, analisis data
iklim, kompilasi data
C. Interpretasi citra IKONOS, Survey dan pengukuran waduk, analisis data geologi,-
kompilasi data
D. Analisis citra karakteristik DAS, survey dan pengukuran waduk, analisis tanah di
laboratorium, kompilasi data
E. Analisis citra IKONOS, analisis data sekunder tentang waduk, analisis data iklim,
kompilasi data

Kunci
A. Survey lapangan tentang waduk, analisis data iklim, analisis data tanah, kompilasi data

Langkah-langkah yang diperlukan dalam penelitian geografi tentang potensi air waduk untuk irigasi pada suatu daerah adalah:

Survey lapangan tentang waduk: Melakukan peninjauan langsung ke lokasi waduk untuk mengumpulkan data mengenai kondisi fisik dan morfologi waduk, kapasitas penyimpanan air, dan kondisi lingkungan sekitarnya.

Analisis data iklim: Memeriksa data iklim, seperti curah hujan, evapotranspirasi, dan pola curah hujan selama periode waktu tertentu. Analisis ini penting untuk memahami potensi pasokan air dari sumber alam.

Analisis data tanah: Menganalisis karakteristik tanah di sekitar waduk untuk mengetahui tingkat infiltrasi dan kapasitas penahanan air tanah. Data ini akan membantu dalam mengevaluasi tingkat penyusutan air dan kebutuhan irigasi di wilayah tersebut.

Kompilasi data: Mengumpulkan dan menyusun semua data yang telah dikumpulkan dari berbagai sumber menjadi satu kesatuan yang dapat dipergunakan untuk analisis lebih lanjut.

Pilihan-pilihan B, C, D, dan E mungkin juga terlibat dalam penelitian geografi, tetapi tidak sesuai dengan langkah-langkah utama yang diperlukan untuk penelitian potensi air waduk untuk irigasi.

15. Pemanfaatan citra penginderaan jauh untuk analisis ketersediaan dan kualitas ruang terbuka hijau perkotaan dapat dilakukan melalui unsur-unsur interpretasi ...
A. Ukuran, rona, tekstur
B. Tekstur, bentuk, pola
C. Bayangan, situs, rona
D. Pola, asosiasi, tekstur
E. Bentuk, Pola, asosiasi

Kunci
B. Tekstur, bentuk, pola

Pemanfaatan citra penginderaan jauh untuk analisis ketersediaan dan kualitas ruang terbuka hijau perkotaan dapat dilakukan melalui unsur-unsur interpretasi tekstur, bentuk, dan pola. Berikut penjelasan singkat tentang setiap unsur interpretasi:

Tekstur: Mengacu pada karakteristik tekstur permukaan ruang terbuka hijau perkotaan yang dapat diamati dari citra penginderaan jauh. Tekstur dapat menggambarkan distribusi dan variasi elemen atau fitur dalam wilayah tersebut, seperti tekstur pepohonan, rumput, atau bahan bangunan. Informasi tentang tekstur dapat membantu memahami komposisi dan kepadatan ruang terbuka hijau.

Bentuk: Merujuk pada bentuk dan kontur fitur-fitur di ruang terbuka hijau perkotaan, misalnya, bentuk taman, danau, atau hutan kota. Identifikasi bentuk-bentuk ini dari citra penginderaan jauh dapat memberikan gambaran tentang jenis dan distribusi fitur ruang terbuka hijau di perkotaan.

Pola: Mengacu pada pola spasial atau tata letak fitur-fitur dalam ruang terbuka hijau perkotaan. Pola dapat berkaitan dengan tata letak jalan, taman, area terbangun, atau kawasan hijau lainnya. Analisis pola dapat memberikan wawasan tentang struktur dan distribusi ruang terbuka hijau perkotaan serta membantu dalam penilaian kualitasnya.

Dengan memanfaatkan unsur-unsur interpretasi ini dari citra penginderaan jauh, para peneliti dan perencana perkotaan dapat mengidentifikasi, memantau, dan menganalisis ketersediaan serta kualitas ruang terbuka hijau di lingkungan perkotaan, yang penting untuk perencanaan dan pengelolaan kota yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Lanjut: Soal Part 4

Yuk Sebarkan Artikel Ini

Yuk, berkomentar di blog ini!.

Maaf, komentar spam, link, ujaran kebencian tidak akan dipublish.

Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done
close