Fenomena Orogenesa dan Epirogenesa - Guru Geografi
News Update
Loading...

Jumat, Mei 5

Fenomena Orogenesa dan Epirogenesa

Tenaga endogen merupakan tenaga yang berasal dari dalam bumi yang menyebabkan dislokasi batuan di kerak bumi. Dislokasi merupakan perubahan keadaan atau posisi batuan baik yang mengakibatkan putusnya hubungan batuan maupun tidak. 

Aktivitas endogen berkaitan dengan magma yang naik ke permukaan bumi melalui kegiatan vulkanisme.

Gaya endogen yang membuat perubahan kerak bumi dinamkan gaya tektonik. Besarnya pengaruh gaya tektonik sangat bergantung pada ketebalan lempeng tektonik dan lokasi dapur magma. Gempa tektonik yang mengkibatkan runtuhan di batas subduksi bisa memicu tsunami seperti di Aceh pada tahun 2004. 

Baca juga:
Fungsi lahan bagi kehidupan manusia
Jenis-jenis danau dan pemanfaatannya
Pengertian konsep jarak absolut dan relatif
Menurut sifat gerakan dan cakupan wilayahnya, gaya tektonik dibedakan menjadi dua yaitu epirogenesa dan orogenesa. 

a. Epirogenesa
Epirogenesa merupakan gejala pembentukan benua atau daratan yang disebabkan tenaga yang mengarah tegak lurus baik ke atas maupun ke bawah searah dengan radius bumi yang berdampak pada pengangkatan daratan maupun penurunan.

Epirogenesa memiliki sifat gerakan yang lambat sehingga tidak mengakibatkan deformasi yang jelas mungkin diikuti oleh pelipatan kerak bumi atau tidak sama sekali. Epirogenesa terbagi menjadi epirogenesa positif dan epirogenesa negatif

Epirogenesa positif, adalah gaya vertikal yang menuju ke bawah atau penurunan. Penyebabnya adalah adanya tambahan beban seperti sedimen yang sangat tebal di daerah geosinklinal sehingga keseimbangan isostasi terganggu. Contohnya saat kala Pleistosen pada zaman es terjadi perluasan wilayah es ke arah ekuator sehingga beberapa pulau turun.
Fenomena Orogenesa dan Epirogenesa
Dataran Tinggi Colorado
Epirogenesa negatif adalah gaya vertikal yang mengarah ke atas sehingga terjadi pengangkatan atau uplift. Sebabnya adalah pengurangan beban lapisan kerak bumi seperti es mencair. 

Contohnya pantai Stockholm mengalami kenaikan 1m per 100 tahun dan dataran tinggi Colorado mengalami kenaikan hingga 1.000 m sejak 5 juta tahun lalu.

b. Orogenesa
Orogensa merupakan pembentukkan pegunungan. Gerakan ini mencakup wilayah yang relatif sempit. Pengangkatan oleh gaya-gaya endogen mengakibatkan terbentuknya lipatan pegunungan. 

Orogenesa membentuk pegunungan berantai yang tersusun atas patahan dan lipatan. Ini tidak sama dengan gunung api karena gunung api terbentuk dari vulkanisme sedangkan pegunungan terbentuk dari gaya tektonik.
Fenomena Orogenesa dan Epirogenesa
Puncak Everest
Gejala pembentukkan pegunungan merupakan suatu gerak siklus yang silih berganti antara gliptogenesis, lithogenesis dan orogenesis. Proses tersebut dinamakan siklus geologi. Orogenesa bersifat konstruktif, pegunungan yang terbentuk lalu akan dihancurkan oleh gliptogenesis yaitu pelapukan, erosi, denudasi dan lainnya. 

Gliptogenesis bersifat destruktif karena menghancurkan relief sebelumnya. Lithogenesis merupakan proses pengendapan materi hancuran hasil gliptogenesis dan pemadatannya sehingga membentuk lapisan batuan sedimen. Baca juga: Genesa batuan beku

Gambar: flickr

Share with your friends

Yuk, berkomentar di blog ini!.
Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done
close