Faktor Tidak Meratanya Persebaran Flora Fauna di Permukaan Bumi - Guru Geografi
News Update
Loading...

Sabtu, Mei 14

Faktor Tidak Meratanya Persebaran Flora Fauna di Permukaan Bumi

Persebaran lingkungan fisiografis yang meliputi air, kesuburan tanah, sinar matahari dan ainnya tidaklah merata di permukaan bumi. Hal ini menyebabkan persebaran flora dan fauna pun tidak merata di seluruh permukaan bumi.

Berikut ini deskripsi faktor-faktor yang persebaran flora dan fauna di permukaan bumi.

1. Elevasi dan Morfologi
Suatu tempat memiliki ketinggian tertentu jika dihitung dari permukaan air laut. Semakin ke arah pegunungan makan semakin tinggi suatu tempat, inilah yang dinamakan elevasi tempat. Elevasi adalah ketinggian suatu tempat dari permukaan air laut.

Sementara itu, morfologi adalah bentuk bentang alam atau relief yang berbentuk pegunungan, perbukitan, dataran tinggi, dataran rendah, lereng, jurang, ngarai, dan lainnya.

Pengaruh elevasi dan morfologi terhadap eprsebarna flora dan fauna adalah semakin tinggi letak suatu tempat dari permukaan air laut maka tempat tersebut akan memiliki kecenderungan suhu yang semakin rendah serta kelembaban udara dan curah hujan yang lebih tinggi.

Kondsi tinggi rendahnya permukaan bumi ini membuat flora dan fauna memiliki spesifikasi kondisi alam yang sesuai dengan karakter masing-masing. Misalnya di dataran rendah akan banyak dijumpai kelapa, padi, tebu, sawit, singkong. Sementara itu di dataran tinggi akan ditemui pohon pinus, teh, kopi, pakis dan lainnya.
Ekosistem pinus
2. Letak Lintang
Letak geografis suatu tempat ditentukan berdasarkan besar kecilnya angka lintang. Angka lintang geografis yang semakin besar menunjukkan lokasinya semakin dekat menuju ke kutub, baik ke kutub utara dan kutub selatan.

Daerah yang letak lintang geografisnya makin besar maka akan makin sedikit mendapatkan penyinaran matahari. Kondisi ini membuat jenis flora dan fauna semakin dekat ke kutub maka semakin sedikit jumlah dan jenisnya.

Walaupun ada pengecualian untuk daerah padang pasir yang secara fisik tidak memenuhi syarat bagi kehidupan, tidak memungkinkan adanya kehidupan dalam jumlah relatif banyak. Wilayah tropis adalah surga bagi flora fauna karena kondisi iklim yang cocok. Intensitas penyinaran stabil sepanjang tahun serta kelembaban udara tinggi membuat beragam flora fauna hidup pada wilayah ini.
Sebaran ekosistem berdasarkan kondisi cuaca iklim

3. Cuaca Iklim
Faktor klimatologis adalah faktor kondisi iklim pada suatu tempat. Keadaan iklim tidak hanya ditentukan oleh letak lintang namun juga ada kaitannya dengan topografi maupun arah angin. Hal ini mempengaruhi terhadap kondisi atmosfer pada wilayah tersebut.

Kondisi wilayah yang memiliki kelembaban tinggi dan penyinaran yang cukup memungkinkan flora dan fauna tersebara dalam jumlah banyak. Sementara itu daerah di permukaan bumi yang kondisi kelembaban udaranya rendah dengan suhu yang dingin atau sangat panas maka akan mengurangi jumlah keragaman flora dan fauna. Contoh daerah minim flora fauna adalah gurun dan padang es.

4. Kesuburan Tanah
Tanah disebut subur jika secara fisik memiliki unsur-unsur hara yang diperlukan oleh tanaman secara umum. Kondisi ideal tanah subur terdiri atas 45% mineral, 45% bahan organik, 5% air dan 5% udara.

Pada wilayah dengan kondisi tanah subur maka berbagai vegetasi dapat dengan mudah dijumpai dari yang mulai berkuran kecil hingga raksasa. Beberapa jenis tanah kategori subur yang menjadi sarana pendukung kehidupan flora dan fauna adalah tanah vulkanis, podsolik, margalit, aluvial. 

Sementara itu tanah yang kurang subur alias miskin hara diantaranya adalah laterit, pasir, kapur, terarosa. Jenis vegetasi dan fauna yang hidup pada tanah tersebut terbatas karena kondisi tidak mendukung tumbuh kembang organisme yang bersangkutan.
Gurun tandus

Share with your friends

Yuk, berkomentar di blog ini!.

Maaf, komentar spam, link, ujaran kebencian tidak akan dipublish.

Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done
close