Pembahasan Simulasi OSK Geografi 2023 No 31-40 - Guru Geografi
News Update
Loading...

Minggu, April 2

Pembahasan Simulasi OSK Geografi 2023 No 31-40

Halo teman-teman lanjut lagi kita bahas kunci jawaban soal simulasi OSK Geografi kemarin. Tetap semangat belajar ya anak-anak.


31. Jumlah penduduk berdasarkan hasil sensus penduduk 2020 mencapai 270.203.917 jiwa. Periode 2010-2020 penambahan jumlah penduduk sebanyak 32,56 juta jiwa atau rata-rata sebanyak 3,26 juta/tahun. Dilain pihak laju pertumbuhan penduduknya mencapai 1,25 % per tahun. Berdasarkan data tersebut, jumlah penduduk Indonesia akan mencapai dua kali lipat pada tahun ...
a. 2036
b. 2048
c. 2060
d. 2070
e. 2076

Kunci
Ini paka rumus dobling time ya.

Untuk mencari tahun ketika jumlah penduduk akan menjadi dua kali lipat dari jumlah penduduk pada sensus penduduk 2020, kita dapat menggunakan rumus:

N = N0 x (1 + r)^t

di mana:
N = jumlah penduduk pada waktu tertentu
N0 = jumlah penduduk pada waktu awal (2020)
r = laju pertumbuhan penduduk
t = waktu (tahun)

Kita ingin mencari tahun ketika jumlah penduduk menjadi dua kali lipat dari jumlah penduduk pada sensus penduduk 2020, sehingga N = 2 x N0.

Dengan mengganti nilai N dan N0 pada rumus di atas, kita dapat menghitung nilai t:

2 x N0 = N0 x (1 + 0,0125)^t
2 = (1 + 0,0125)^t
ln 2 = t ln (1 + 0,0125)
t = ln 2 / ln (1 + 0,0125)
t = 55,6 tahun

Jadi, jumlah penduduk Indonesia akan menjadi dua kali lipat pada tahun 2020 + 55,6 tahun = 2075,6, atau sekitar tahun 2076. Oleh karena itu, jawaban yang benar adalah (e) 2076.

32. Pola curah hujan di Indonesia dapat dibagi menjadi 3 yaitu monsunal, ekuatorial dan lokal. Diantara tiga pola tersebut, yang banyak terdapat di selatan ekuator adalah tipe ...
a. monsunal
b. ekuatorial
c. tropikal
d. lokal
e. frontal

Kunci
Pola curah hujan di Indonesia dapat dibagi menjadi tiga jenis pola, yaitu pola monsunal, pola ekuatorial, dan pola lokal. Pola monsunal terjadi di wilayah yang berada pada lintang rendah di sekitar ekuator, seperti Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi bagian selatan. Pola ekuatorial terjadi di wilayah yang berada di sekitar garis khatulistiwa, seperti Papua dan sebagian besar Maluku. Sedangkan pola lokal terjadi di wilayah tertentu, seperti di pegunungan atau daerah pantai.

Berdasarkan keterangan di atas, dapat disimpulkan bahwa pola curah hujan yang banyak terdapat di selatan ekuator adalah pola monsunal. Oleh karena itu, jawaban yang benar adalah (a) monsunal.

33. Neraca radiasi terjadi karena radiasi yang masuk ke dalam sistem sama dengan radiasi yang keluar dari sistem. Neraca radiasi matahari yang sampai ke bumi terganggu oleh karena keberadaan dari ...
a. gas rumah kaca
b. partikel-partikel debu
c. perawanan
d. karbon dioksida
e. uap air di atmosfer

KunciNeraca radiasi terjadi ketika jumlah radiasi yang masuk ke dalam sistem sama dengan jumlah radiasi yang keluar dari sistem. Pada kasus neraca radiasi matahari di Bumi, radiasi matahari yang masuk ke atmosfer Bumi terganggu oleh berbagai faktor, seperti gas rumah kaca, partikel-partikel debu, perawanan, karbon dioksida, dan uap air di atmosfer.

Namun, faktor yang paling dominan dalam mengganggu neraca radiasi matahari di Bumi adalah gas rumah kaca, terutama karbon dioksida. Gas rumah kaca menyebabkan radiasi matahari yang masuk ke Bumi dipantulkan kembali ke atmosfer, sehingga jumlah radiasi yang keluar dari Bumi menjadi lebih sedikit daripada jumlah radiasi yang masuk. Akibatnya, terjadi pemanasan global di Bumi.

Oleh karena itu, jawaban yang tepat adalah (a) gas rumah kaca.

34. Beternak sapi baik digembalakan secara terintegrasi dengan komoditas pertanian lainnya (silvopastura) maupun tidak membutuhkan lahan penggembalaan. Dengan mengacu pada perhitungan kebutuhan luas lahan untuk ternak sapi, dimana untuk satu ekor sapi membutuhkan luas lahan penggembalaan sebesar 245 meter persegi, maka sapi yang dapat digembalakan pada 1 hektar lahan penggembalaan sebanyak ..
a. 43 ekor sapi
b. 42 ekor sapi
c. 41 ekor sapi
d. 40 ekor sapi
e. 39 ekor sapi

Kunci
Untuk menghitung jumlah sapi yang dapat digembalakan pada 1 hektar lahan penggembalaan, kita perlu mengubah satuan luas hektar menjadi satuan meter persegi. 1 hektar sama dengan 10.000 meter persegi. Kemudian, kita bagi luas lahan penggembalaan untuk satu ekor sapi (245 m²) dengan luas lahan penggembalaan yang tersedia (10.000 m² atau 1 hektar).

245 m²/ekor : 10.000 m² = 0,0245 ekor/m²

Artinya, setiap meter persegi lahan penggembalaan dapat menopang 0,0245 ekor sapi. Jumlah sapi yang dapat digembalakan pada 1 hektar lahan penggembalaan dapat dihitung sebagai berikut:

1.000 m²/hektar x 0,0245 ekor/m² = 24,5 ekor sapi

Karena jumlah sapi haruslah bilangan bulat, maka jumlah sapi yang dapat digembalakan pada 1 hektar lahan penggembalaan adalah 24 ekor sapi (pilihan jawaban (d)).

35. KEK (Kawasan Ekonomi Khusus) Mandalika di Kabupaten Lombok Tengah NTB memiliki kegiatan utama ...
a. industri berat
b. industri kecil
c. agroindustri
d. kepariwisataan
e. IT Digital

Kunci
Jawabannya pasti kepariwisataan, disana ada berbagai arena seperti Sirkuit Moto GP dan pantai-panai yang indah.

36. Berikut ini adalah pengaturan kegiatan pariwisata yang mencerminkan kepatuhan terhadap prinsip ecotuorism, kecuali ...
a. memberikan batasan jumlah pengunjung dalam rentang waktu tertentu
b. melakukan promosi skala besar terhadap objek wisata
c. larangan menjelajahi objek wisata tanpa pengarahan pemandu
d. mematok harga tiket masuk untuk membiayai upaya konservasi
e. pangaturan zona wilayah terbangun yang tidak invasif

Kunci
Pengaturan kegiatan pariwisata yang tidak mencerminkan prinsip ecotourism adalah melakukan promosi skala besar terhadap objek wisata. Prinsip ecotourism menekankan pada upaya konservasi dan keberlanjutan lingkungan, sehingga promosi yang berlebihan dapat menyebabkan kerusakan lingkungan akibat terlalu banyaknya pengunjung.

37. Pembangunan pembangkit listrik dengan memanfaatkan sumber daya air secara masif banyak menjumpai permasalahan, terutama dalam hal ....
a. ketersediaan aliran air tidak merata sepanjang tahun
b. sungai-sungai di Kepulauan Indonesia relatif kecil
c. ketersediaan hujan yang tidak merata sepanjang tahun
d. menyebabkan gangguan serius terhadap kehidupan air
e. pembebasan lahan yang kompleks untuk lokasi bendungan

Kunci
a. ketersediaan aliran air tidak merata sepanjang tahun. Pembangkit listrik tenaga air memerlukan aliran air yang terus-menerus dan konsisten untuk menghasilkan energi listrik. Namun, dalam kenyataannya, ketersediaan air tidak selalu merata sepanjang tahun, terutama di daerah yang memiliki musim kemarau yang panjang. Hal ini dapat menyebabkan penurunan produksi listrik dari pembangkit listrik tenaga air.

38. Perhatikan gambar!
Ilustrasi rencana pengembangan kawasan perkotaan di atas menunjukkan penerapan konsep 15-minute city dan one stop living yang tepat adalah ...
a. A
b. B
c. C
d. A, C
e. A, B, C

Kunci
Intinya sih semua fasilitas harus berdekatan sehingga memungkinan pergerakan manusia yang efisen, cepat. Kalau lihat gambar maka A, B, C masih rasional.

39. Perhatikan gambar!

Diagram blok di atas menunjukkan bagian dari kubah lipatan yang tererosi, maka pola aliran yang berkembang adalah ....







Kunci
Kubah tererosi akan memicu terbentuknya pola aliran anular seperti opsi B.

40. Perhatikan gambar!
Gambar menunjukkan modifikasi dari teori von Thunen. Semua asumsi di bawah ini benar, kecuali ...
a. kota, atau negara bagian yang terisolasi dikelilingi oleh hutan belantara yang tidak berpenghuni dengan tipe pemukiman padat di pusat wilayah (pusat pasar)
b. bersifat single market, single destination dan maximum oriented
c. biaya transportasi meningkat bersamaan dengan jarak terhadap pasar sedangkan fasilitas pengangkutan adalah primitif sesuai zamannya
d. karakteristik situs seperti iklim, kualitas tanah dan lainnya seragam atua homogen
e. petani cenderung tradisional dan memilih untuk keperluaan keluarga

Kunci
Asumsi teori lokasi pertanian von Thunen yang tidak benar adalah pilihan (d) karakteristik situs seperti iklim, kualitas tanah dan lainnya seragam atau homogen. Pada kenyataannya, karakteristik situs seperti iklim, kualitas tanah, dan lainnya bervariasi di setiap lokasi dan mempengaruhi hasil pertanian serta keuntungan dari penjualan hasil pertanian. Oleh karena itu, karakteristik situs harus diperhitungkan dalam pengambilan keputusan lokasi pertanian.

Share with your friends

Yuk, berkomentar di blog ini!.

Maaf, komentar spam, link, ujaran kebencian tidak akan dipublish.

Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done
close