Perbedaan Air Tanah Dangkal dan Dalam - Guru Geografi
News Update
Loading...

Senin, Agustus 21

Perbedaan Air Tanah Dangkal dan Dalam

Air tanah merupakan air yang berada di bawah permukaan tanah dan menempati rongga-rongga tanah. Apakah semua wilayah daratan di dunia memiliki air tanah?. 

Tentu tidak, ada beberapa faktor yang mempengaruhi keberadaan air tanah. Volume rongga-ronga batuan atau tanah dinamakan porositas,
sementara kemampuan batuan/tanah untuk melepaskan kembali air dinamakan permeabilitas. 

Besar kecilnya jumlah air yang dapat tersimpan dalam tanah tergantung pada volume rongga batuan/tanah. Cabang ilmu hidrologi yang khusus mempelajari air tanah disebut Geohidrologi.

Baca juga:
Struktur vertikal hutan hujan tropis 
Perbedaan mess, butte dan plateu

Sumber utama dan terbesar pengisi air tanah dalam jumlah kecil antara lain:
a. Air connate yaitu air yang tersimpan di dalam batuan sedimen sejak batuan tersebut berada di bawah permukaan laut hingga terangkat menjadi daratan.
b. Air juvenil yaitu air yang naik dari magma karena gas-gas dibebaskan melalui mata air panas.
c. Air meteorik yaitu air yang berasal dari atmosfir yang terbawa oleh meteor yang jatuh di bumi.
Perbedaan Air Tanah Dangkal dan Dalam
Mata air di tengah hutan
Berdasarkan kedudukan air tanah dapat dibagi menjadi dua yaitu:
a. Air tanah Dangkal/Air tanah bebas/Air tanah freatis yaitu air yang berada pada suatu lapisan batuan/tanah, yang bagian bawahnya dibatasi oleh lapisan kedap air dan bagian atasnya dibatasi oleh lapisan tidak kedap air.

b. Air tanah Dalam/Air tanah Tertekan/Air tanah Pizometri yaitu air yang berada di dalam tanah dan terletak antara dua lapisan batuan kedap air. 


Terdapatnya air tanah tertekan biasanya jauh berada di bawah permukaan tanah, dengan kedalaman sampai mencapai ratusan meter, sehingga untuk pengambilannya sering menggunakan pompa air yang berkekuatan besar. 

Akan tetapi tidak jarang air tanah ini ditemukan dalam bentuk air tanah artesis, bahkan kadang-kadang muncul sebagai mata air.

Air yang berada di permukaan tanah dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu bagian jenuh dan bagian tidak jenuh. 


Pada bagian jenuh seluruh rongga/pori-pori tanah terisi oleh air, sedangkan pada bagian tidak jenuh tidak semua rongga/pori-pori tanah terisi air, tetapi hanya sebagian yang terisi oleh air dan sebagian lain terisi udara.

Kebesaran Tuhan yang telah menciptakan air dengan berbagai bentuk hendaknya menjadikan manusia pandai mensyukuri dan menjaga keberadaan dan kualitas dengan sebaik-baiknya. 

Di Indonesia air tanah ditemukan hampir di seluruh wilayah daratan yang ada. Akan tetapi jumlah/potensinya tidak sama dan bervariasi menurut kondisi lahan dan curah hujan. 

Pada lahan dataran yang sifat tanahnya porus dan tebal, serta curah hujan tinggi cenderung memiliki potensi airtanah yang besar. Sebaliknya lahan yang bergelombang, berbukit, dan berpegunungan, serta sifat tanahnya kurang porus, tipis, dan curah hujan kecil akan cenderung memiliki potensi airtanah kecil.
Perbedaan Air Tanah Dangkal dan Dalam
Bagan vertikal air tanah
Rakyat Indonesia hendaknya bersyukur karena Tuhan menganugerahkan air tanah yang memiliki manfaat sangat besar sebagai penopang utama kehidupan. Hingga saat ini sebagian besar rakyat Indonesia masih menggunakan air tanah sebagai sumber air minum. 

Hal ini terjadi karena selain murah (tidak perlu membeli air), ditinjau dari segi lokasinya sangat menguntungkan karena relatif terdapat secara merata di berbagai wilayah, sehingga penduduk tidak perlu mengusahakan transportasi untuk mengangkut air bersih.

Selain untuk memenuhi kebutuhan air minum (domestik) baik oleh penduduk maupun sebagai bahan baku air minum PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum), ternyata di beberapa tempat air tanah sudah dimanfaatkan untuk kepentingan lain, seperti industri dan pertanian yang banyak memanfaatkan air tanah dalam/tertekan.


Dalam hal ini para industriawan dan petani dengan menggunakan bor menggali air tanah secara langsung dan dimanfaatkan untuk kepentingan masing-masing. 

Gambar: disini, disini

Baca juga:
Karakteristik ekosistem rawa basah
Perbedaan sensus, survey dan registrasi penduduk
Ukuran satuan jarak astronomi

Share with your friends

Yuk, berkomentar di blog ini!.

Maaf, komentar spam, link, ujaran kebencian tidak akan dipublish.

Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done
close